Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Nomor 1 Ekonomi Dunia pada 2032, Indonesia Nomor 10

Kompas.com - 26/12/2017, 09:36 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pertumbuhan di negara-negara ekonomi maju di Asia akan terus berlanjut di 2018 dan seterusnya. Hingga 2032, kekuatan ekonomi Asia akan mendominasi di dunia.

Demikian menurut paparan riset Centre for Economics and Business Research (CEBR) yang berbasis di London, Inggris, seperti dikutip dari Bloomberg.

Lembaga ini mencatat, pada 2018 China masih menjadi kekuatan nomor dua terbesar dunia setelah Amerika Serikat (AS). Jepang berada di posisi ketiga. Sementara India akan naik ke posisi 5 dari sebelumnya posisi 7, melompati Inggris dan Perancis.

Baca juga : Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan

Negara Asia lain, Korea Selatan, pada 2018 berada di posisi 12. Sementara Indonesia di posisi 16.

Kemudian pada 2027, China masih di urutan kedua. Sementara India di urutan ketiga, dan Jepang turun ke posisi keempat. Korea Selatan naik ke urutan 9 sementara Indonesia juga naik ke urutan 13.

Ekonomi China dan Indonesia pada 2030Dok. Bloomberg Ekonomi China dan Indonesia pada 2030
Kemudian di 2032, China mengambilalih posisi pertama. India masih di posisi ketiga. Jepang di posisi keempat. Korea Selatan naik ke posisi 8. Sementara Indonesia juga naik ke posisi 10.

Dengan demikian pada 2032, tiga dari empat kekuatan ekonomi dunia ada di Asia. Yakni China, India dan Jepang. Ekonomi India, menurut CEBR, bisa saja melampui China pada 2050 mendatang.

Naiknya Indonesia dan Korea Selatan membuat Italia dan Kanada terlempar dari jajaran 10 besar ekonomi dunia di 2032.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia telah bangkit melewati masa sulit lemahnya perekonomian global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com