Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Kantar: Makanan dan Minuman Kemasan Lebih Laku di Perkotaan

Kompas.com - 28/12/2017, 13:54 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Studi Kantar Worldpanel Indonesia 2017 pada masyarakat perkotaan menunjukkan bahwa produk siap santap tiga kali lipat lebih laku di luar rumah ketimbang dikonsumsi di dalam rumah.

Hal ini berkaitan dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih banyak berada di luar rumah ketimbang di dalam rumah.

Studi Kantar Worldpanel Indonesia melacak pembelian rumah tangga untuk konsumsi di dalam dan di luar rumah melalui lebih dari 100 kategori fast moving consumer goods (FMCG) berbeda pada produk makanan ataupun non-makanan setiap minggu.

Studi ini mewakili 26,5 juta rumah tangga perkotaan dan 22,5 juta rumah tangga pedesaan di Indonesia. Data konsumsi di luar rumah pada hasil studi Kantar Worldpanel Indonesia mewakili 26,5 juta rumah tangga di area perkotaan di Indonesia.

Baca juga : Bangkitnya Belanja Online di Sektor FMCG di Asia

General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Venu Madhav mengatakan, gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih banyak berada di luar rumah membuat mereka lebih banyak mengalokasikan produk makanan-minuman kemasan, yakni produk ready to drink (RTD) dan produk ready to eat (RTE).

Frekuensi konsumsi minuman siap saji di Indonesia, dalam persen. Dok, Kantar Worldpanel Indonesia Frekuensi konsumsi minuman siap saji di Indonesia, dalam persen.

Produk siap santap menjadi semakin mudah ditemukan oleh konsumen, salah satunya berkat ekspansi minimarket di area-area yang mudah dijangkau seperti kompleks perumahan, kawasan sekolah, dan perkantoran.

"Produk siap santap memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dikonsumsi di luar rumah dibandingkan dengan konsumsi di dalam rumah dengan kontribusi sebesar 61 persen dari total pangsa pasar dan diperkirakan akan terus meningkat," tulis Madhav melalui rilis, Kamis (28/12/2017).

Hasil studi menunjukkan, beberapa produk siap santap yang pada umumnya dikonsumsi di dalam rumah, mampu tumbuh tiga kali lebih tinggi ketika dikonsumsi di luar rumah.

Hasil studi juga memantau adanya kenaikkan konsumsi di luar rumah pada kategori produk yang pada level konsumsi dalam rumah kategori tersebut cenderung menunjukkan performa yang stagnan, bahkan menurun.

“Kategori minuman jus dalam kemasan menunjukkan penurunan bisnis pada level konsumsi dalam rumah, namun kategori ini masih berhasil tumbuh pada konsumsi luar rumah, didorong oleh kenaikan frekuensi pembelian,” lanjut Madhav.

Account Director Kantar Worldpanel Indonesia, Andi Siswanto menambahkan, hasil studi ini bisa digunakan bagi perusahaan FMCG untuk memperluas penjualannya untuk konsumsi di luar rumah.

Untuk memaksimalkan tren ini, para produsen perlu memperluas dan masuk ke lebih banyak momen kesempatan. Misalnya saja memanfaatkan aneka perayaan hari besar keagamaan atau hari libur nasional.

"Jelas terlihat, masih ada begitu banyak peluang dalam pasar out-of-home (luar rumah) di Indonesia," tulisnya.

 

Kompas TV Meski pertumbuhan ekonomi kuartal tiga meleset pemerintah sangat percaya diri ekonomi Indonesia di kuartal empat kembali naik dan mampu tumbuh 5,3%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com