Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penipuan Lowongan Pekerjaan Atas Nama AP I dan PLN

Kompas.com - 29/12/2017, 19:11 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta waspada dengan adanya modus penipuan berkedok lowongan pekerjaan yang beredar melalui broadcast di WhatsApp dan internet. Penipuan tersebut di antaranya menggunakan nama PT Angkasa Pura I (Persero).

Perusahaan pelat merah itu pun mengeluarkan pengumuman yang meminta agar masyarakat berhati-hati. Pasalnya lowongan kerja yang asli hanya diinformasikan melalui situs resmi masing-masing perusahaan, tidak melalui media lain. Selain itu proses perekrutan asli pun tidak ditarik biaya dan tidak akan meminta pelamar mengeluarkan biaya tertentu untuk kemudian diberi refund.

"Masyarakat perlu hati-hati terhadap informasi rekrutmen yang mengatasnamakan Angkasa Pura I. Angkasa Pura I hanya menginformasikan pengumuman rekrutmen melalui situs resmi korporat di www.ap1.co.id atau melalui media massa yang kredibel,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangan resminya, Jumat (29/12/2017).

Selain itu, penipuan berkedok lowongan kerja tersebut juga seringkali mencatut nama PT PLN (Persero). Perusahaan listik ini pun mengeluarkan pengumuman yang meminta agar masyarakat waspada dan mengecek dengan teliti setiap informasi lowongan yang menggunakan namanya.

Baca juga: Uang 13 Investor Tersangkut Penipuan Investasi Larasati

“Saat ini tengah marak sekali penipuan seputar rekrutmen PLN. PLN hanya akan melakukan proses rekrutmen melalui situs rekrutmen terbaru kita yang dapat diakses di rekrutmen.pln.co.id atau website resmi PLN www.pln.co.id di menu Karier. Hanya itu saja, tidak ada jalur yang lain,” ucap Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, dalam keterangan berbeda.

Modus penipuan lowongan kerja

Lebih detilnya lagi, dalam penipuan ini, pelaku bisanya menginformasikan adanya lowongan pekerjaan dan meminta pelamar mengirim lamarannya ke alamat email tercantum. Biasanya email tersebut merupakan akun gratis yang bisa dibuat oleh siapapun, seperti Gmail atau Yahoo.

Selanjutnya, berdasarkan email-email yang telah masuk tersebut, pelaku akan menghubungi calon pelamar. Informasi yang disampaikan antara lain menyatakan bahwa calon pelamar harus mengikuti tes yang berlokasi di luar Jakarta, misalnya Bali.

Di email tersebut juga disebutkan bahwa calon pelamar harus memesan tiket pesawat atau hotel kepada biro perjalanan tertentu.

Namun biro perjalanan atau alamat lokasi tes kerja yang disebutkan hanyalah informasi fiktif. Pelaku hanya mencantumkannya demi meyakinkan pelamar untuk mengirimkan uang sebagai biaya tiket dan hotel dan mengeruk keuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com