Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tambah Pembiayaan Kredit Ultra Mikro Jadi Rp 2,5 Triliun

Kompas.com - 05/01/2018, 07:00 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah menambah alokasi anggaran pembiayaan kredit ultra mikro (UMi) dari yang awalnya sebesar Rp 1,5 triliun menjadi Rp 2,5 triliun pada 2018. Penambahan itu untuk memperluas manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.

UMi adalah program pembiayaan untuk menjangkau pelaku usaha mikro yang tidak terjangkau oleh program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Jumlah usaha mikro yang tidak terfasilitasi oleh KUR ini jumlahnya cukup banyak, yakni mencapai 44 juta usaha lebih atau 72,1 persen dari jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pada 2018, kami dari pemerintah sudah mendapatkan persetujuan DPR untuk menambah jumlahnya menjadi Rp 2,5 triliun," kata Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati saat menyalurkan pembiayaan UMi di Pasar Besar Kota Malang, Kamis (4/1/2018).

Baca juga : 2017, Penyalur Kredit Usaha Rakyat Bertambah

Sri Mulyani berharap penambahan alokasi pembiayaan UMi ini dapat membantu lebih banyak masyarakat memanfaatkannya untuk mengembangkan usahanya.

"Dengan adanya akses pendanaan itu ibu bapak paling tidak mendapatkan modal kerja dengan bunga yang sangat rendah. Bunga yang tidak mencelik leher tapi bisa membantu," katanya.

Sementara itu, pada 2017, sudah ada 307.032 debitur yang tersalurkan pembiayaan UMi. Dengan adanya tambahan alokasi anggaran pembiayaan, pada tahun ini ditargetkan mencapai paling sedikit 800.000 ribu nasabah.

Pada pertengahan 2018, program pembiayaan UMi ini akan dievaluasi. Jika lancar proses penyalurannya, Sri Mulyani mengaku akan menambah lagi alokasi anggarannya pada 2019.

"Pertengahan 2018, saya minta dievaluasi. Kalau baik, di 2019 diperjuangkan anggaran yang lebih besar lagi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com