Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 80 Dollar AS

Kompas.com - 05/01/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Tahun 2018 diprediksi bakal menjadi tahun di mana harga komoditas dapat kembali naik. Seorang manajer portfolio memandang, harga minyak dunia berpotensi kembali menguat ke 80 dollar AS per barrel.

Mengutip CNBC, Jumat (5/1/2018), tertahannya produksi di antara beberapa negara produsen utama dunia untuk menjaga stabilitas harga minyak akan mendukung harga untuk tahun ini.

Selain itu, kata kepala ekuitas Asia di Natixis Asset Management, Yoon Chou Chong, pasar juga mengantisipasi penawaran umum perdana saham raksasa minyak Saudi Aramco.

"Saya rasa tahun ini adalah tahun kembalinya komoditas, termasuk minyak. Harga 80 dollar AS bukan tidak mungkin terjadi," ujar Chong.

Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik, Ekonomi Indonesia di 2018 Lebih Menantang

Ia pun memprediksi bahwa komoditas akan menjadi obyek perdagangan yang paling diminati pada tahun 2018 ini. Harga minyak dunia sendiri membuka perdagangan di tahun 2018 dengan bertengger di atas level 60 dollar AS.

Angka tersebut merupakan harga awal tahun paling tinggi sejak 2014. Acuan harga minyak internasional Brent maupun acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan, meski ada perpanjangan pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan gelombang protes anti pemerintah di Iran.

Harga minyak terakhir kali menyentuh angka 80 dollar AS per barrel pada November 2014. Pada Juni 2014, baik harga minyak Brent maupun WTI anjlok dari di atas 100 dollar AS per barreel.

Bahkan, pada Januari 2016, harga minyak cuma mencapai 30 dollar AS per barrel. Hal ini disebabkan lemahnya permintaan, penguatan nilai tukar dollar AS, dan meningkatnya produksi minyak serpih AS.

Baca juga : Tahun 2018, Apakah Harga Minyak Bakal Naik?

Negara-negara anggota OPEC dan sejumlah negara produsen minyak utama dunia lainnya seperti Rusia telah memangkas produksi minyak mentah sejak Januari 2017 lalu. Pemangkasan akan diperpanjang hingga akhir tahun 2018 ini.

Kompas TV Pengenaan pajak ini diberlakukan justru pada saat harga minyak dunia kembali menguat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com