Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Daging Sapi Mulai Jadi Kebutuhan Utama Masyarakat

Kompas.com - 10/01/2018, 11:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Menteri PPN Bambang Brodjonegoro menuturkan ada pergeseran pola konsumsi makanan untuk komoditi daging sapi.

Jika hingga 2015 daging sapi belum terlalu banyak, mulai tahun 2016 pilihan masyarakat terhadap komoditi itu meningkat dan besarannya bisa menyalip komoditi lain yang memengaruhi garis kemiskinan.

"Sapi sudah mulai menjadi kebutuhan," kata Bambang saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa (9/1/2018).

Bambang menjelaskan, pada 2016, daging sapi menjadi komoditi ketiga terbesar di perkotaan yang memberi sumbangan terhadap garis kemiskinan, yaitu 4,98 persen. Daging sapi mengalahkan komoditi lain saat itu, seperti telur, daging ayam, dan mi instan.

Sedangkan pada 2017, daging sapi masih komoditi ketiga terbesar dan persentasenya terhadap garis kemiskinan meningkat jadi 5,71 persen.

Sementara di perdesaan tahun 2016, daging sapi menjadi komoditi ketiga terbesar (3,47 persen) yang menyumbang terhadap garis kemiskinan, mengalahkan gula pasir (3,01 persen), telur ayam ras (2,76 persen), dan mi instan (2,28 persen). Namun pada 2017, daging sapi (2,83 persen) masih di bawah telur ayam ras (3,18 persen) dan gula pasir (2,95 persen).

Menurut Bambang, data tersebut menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan daging sapi sebagai salah satu pilihannya. Selain itu, perbaikan tingkat pendapatan juga dianggap turut andil sehingga masyarakat mulai membelanjakan uangnya untuk daging sapi.

"Kesadaran daging sapi menjadi salah satu elemen penting pola konsumsi makanan dimulai dari 2016," tutur Bambang.

Kompas TV Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com