Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Negara dari Energi Terbarukan Lampaui Target APBN-P 2017

Kompas.com - 10/01/2018, 19:01 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sub sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada 2017 telah melampaui target.

Sepanjang tahun 2017, realisasi penerimaan negara dari sektor tersebut, yakni dalam kategori panas bumi (geothermal) mencapai Rp 933 miliar, atau 140 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang dipatok Rp 671,26 miliar.

Baca juga : Investor EBT: Regulasi Terus Berubah-ubah, Ini Menyulitkan Kami...

Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan panas bumi 2016, maka nilai yang dicapai pada 2017 ini juga mengindikasikan kenaikan. Adapun realisasi 2016 sebesar Rp 932,28 miliar.

"2017 kami mencapainya Rp 933 miliar. Jadi, ini musti masih rekonsiliasi kedepan. Tapi ini masih ada target yang bisa kita capai di 2018," terang Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM, Rida Mulyana di Gedung ESDM, Rabu (10/1/2018).

Baca juga : Pertamina Siap Investasi di Perusahaan Energi Terbarukan

Target 2018

Dalam catatan ESDM, komposisi penerimaan panas bumi 2017 adalah sebesar Rp 909 miliar dari wilayah kerja panas bumi (WKP) eksisting; serta Rp 24 miliar dari WKP Izin Panas Bumi (IPB).

Komponen yang mempengaruhi antara lain berupa iuran tetap eksplorasi, iuran tetap produksi, royalti bonus, dan bonus produksi panas bumi.

Baca juga : Panas Bumi Jadi Masa Depan EBT di Indonesia

Rida memperkirakan pada 2018 nanti realisasi penerimaan negara dari panas bumi masih bisa naik lebih tinggi. Targetnya sepanjang tahun depan bisa terwujud penerimaan panas bumi sebesar Rp 700 miliar.

"Kita bisa lebih besar. dan ini sangat dipengaruhi oleh penambahan COD di 2018. Ini juga ditentukan oleh kurs dolar per rupiah. PBNP Panas Bumi dari WKP yang masih ekspolorasi, dalam bentuk PBB. Sementara yang WKP eksisting, ini ada pembagian dari migas buat kontraktor berapa, buat negara berapa," pungkasnya.

Baca juga: Bappenas: Perkembangan Energi Terbarukan Hadapi Banyak Tantangan

Kompas TV Pesawat Hainan Airlines berhasil menempuh penerbangan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com