Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2018, Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Berubah

Kompas.com - 12/01/2018, 20:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7RR) hingga akhir tahun 2018 ini. Langkah ini mengingat masih ada sejumlah risiko eksternal yang terjadi.

"Kalau kami melihat prediksi suku bunga acuan BI diperkirakan stabil di 4,25 persen sampai akhir tahun 2018," kata Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (12/1/2018).

Salah satu risiko eksternal yang muncul pada tahun ini adalah suku bunga acuan AS. Bank sentral AS Federal Reserve menyatakan bakal menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun 2018.

Diperkirakan, kenaikan pertama akan dilakukan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FFR) pada bulan Maret 2018 mendatang. Apabila suku bunga acuan AS naik, maka dana-dana dari luar AS bakal masuk ke Negeri Paman Sam tersebut.

Baca juga : Sepanjang 2017, LPS Bayar Klaim Rp 36,8 Miliar

Fauzi menuturkan, ada dua alasan yang menyebabkan LPS memperkirakan BI 7RR tidak akan berubah pada tahun ini. Pertama, inflasi indeks harga konsumen (IHK) diperkirakan akan tetap rendah di bawah 4 persen.

"Perkiraan kami inflasi akhir tahun 2018 mencapai 3,8 persen, rata-ratanya 3,5 persen," ujar Fauzi.

Selain itu, beberapa bank sentral utama dunia juga umumnya masih dalam arah kebijakan suku bunga rendah. Fauzi menyebut, bank-bank sentral tersebut masih belum siap menaikkan suku bunga karena ekspektasi inflasi terkendali, pertumbuhan ekonomi sesuai dengan potensinya, dan ingin menjaga likuiditas.

Adapun The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan dari 1,5 persen menjadi 2,25 persen pada tahun 2018. Bank sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga 0 persen.

Bank sentral Jepang (BoJ), imbuh Fauzi, diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan pada posisi minus 0,1 persen. Bank sentral China (PBoC) diperkirakan bakal tidak mengubah suku bunga acuan, yakni tetap 4,35 persen.

"Ekonomi AS, Eropa, China, dan Jepang menyumbang 60 persen dari perekonomian dunia. Meski ada risiko FFR naik, bank sentral besar lainnya akan mempertahankan suku bunga," sebut Fauzi.

Kompas TV Dua tahun sebelumnya, suku bunga kredit BTN mencapai 11 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com