Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Impor Dikhawatirkan Jatuhkan Harga Gabah Petani

Kompas.com - 13/01/2018, 17:16 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, beras impor sebanyak 500.000 ton yang akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand berpotensi membuat harga gabah ditingkat usaha tani akan jatuh.

Menurut dia, keputusan impor beras yang dilakukan pemerintah sudah sangat telat karena mendekati masa panen raya padi di Indonesia pada Maret 2018.

"(Impor) akan memakan waktu hampir dua bulan. Nah, ketika beras ini masuk ke Indonesia dan terdistribusi ke konsumen, sudah panen raya pada Maret. Akan menghancurkan harga gabah ditingkat usaha tani," ujar Andreas saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (13/1/2018).

Selain itu, menurut dia, keputusan impor akan memiliki dampak pada psikologis pasar untuk segera menurunkan harga beras jenis medium, walaupun stok beras di tingkat pedagang sedang mengalami penurunan.

Baca juga : Politisi Golkar: Impor Beras Tak Sejalan dengan Nawacita Jokowi

"Harapannya memang dengan pengumuman impor ini akan memiliki dampak psikologis menurunkan harga, walaupun tidak yakin."

"Kalau dulu dulu iya. Kenapa tidak yakin? Karena stok barang di pedagang beras ini kosong," ujar Andreas yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI).

Menurut Andreas, saat ini stok beras di tingkat pedagang sedang mengalami masa kritis, sehingga harga beras semakin meningkat tajam.

Baca juga : Jalan Panjang Mendag Keluarkan Kebijakan Impor Beras

"Kalau dulu stok di pedagang ini masih mencukupi atau mereka bermain dengan stok. Ketika ada pengumuman impor, mereka akan melepas barang karena khawatir akan semakin rugi mereka. Tapi sekarang kemungkinan enggak terjadi karena stoknya tidak ada di pedagang," katanya.

Pemerintah membuka keran impor beras jenis khusus sebanyak 500.000 ton. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan lonjakan harga beras dan pasokan beras yang sedang menurun.

Baca juga : Impor Beras Sudah Amat Sangat Terlambat...

"Saya sampaikan tidak mau mengambil risiko kekurangan pasokan. Saya mengimpor beras khusus, beras yang tidak ditanam dalam negeri," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Mendag mengatakan, pihaknya menujuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai importir. 

"500.000 ton berasal dari Vietnam dan Thailand," kata Mendag.

Kemudian dari sisi waktu, pasokan beras impor tersebut akan tiba di Indonesia pada akhir Januari mendatang. Dengan jadwal kedatangan itu maka tidak akan menggangu masa panen raya padi di Indonesia pada Februari hingga Maret mendatang.

"Saya pastikan masuk akhir Januari," ujarnya.

Kompas TV Harga beras di Surabaya, Jawa Timur, terus melambung tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com