Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Salah Satu Kelebihan Merek Lokal Ketimbang Internasional

Kompas.com - 16/01/2018, 14:34 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menjawab tantangan berinovasi sebagai respons terhadap perubahan perilaku konsumen, merek lokal memiliki kelebihan ketimbang internasional.

"Merek internasional harus melalui jalur yang panjang untuk melakukan inovasi," kata Account Director Kantar Wordpanel Indonesia Andi Siswanto saat merilis hasil riset lembaga tersebut yang bertajuk Capturing Growth of Out of Home (OoH) di Jakarta, hari ini.

Andi mengatakan pada merek internasional, perubahan mesti melalui birokrasi mulai dari dalam negeri tempat produk tersebut ada hingga kantor pusat di luar negeri.

"Kalau merek lokal, direkturnya kan di sini. Jadi lebih singkat prosesnya," kata Andi yang dalam kesempatan itu didampingi oleh New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia Fanny Murhayati.

Sementara itu, pada riset tersebut di atas, terang Andi, pihaknya memberi fokus pada produk konsumsi cepat habis sekali pakai (FMCG) yang dibeli untuk disantap maupun diminum di luar rumah.

"Dari total jumlah produksi makanan dan minuman FMCG, 60 persennya dikonsumsi di luar rumah," terang pria berkacamata itu.

Kantar Worldpanel dalam risetnya menemukan bahwa konsumen di Eropa lebih memilih kopi sebagai pilihan utama untuk konsumsi di luar rumah. Sementara di Asia, termasuk Indonesia, konsumen memilih air minum mineral dan minuman teh untuk konsumsi di luar rumah.

Empat

Account Director Kantar Worldpanel Andi Siswanto saat menjelaskan hasil riset mengenai produk konsumsi habis sekali pakai (FMCG) yang dibeli untuk disantap atau diminum di luar rumah pada Selasa (16/1/2018)Kompas.com/Josephus Primus Account Director Kantar Worldpanel Andi Siswanto saat menjelaskan hasil riset mengenai produk konsumsi habis sekali pakai (FMCG) yang dibeli untuk disantap atau diminum di luar rumah pada Selasa (16/1/2018)

Lebih lanjut, dalam catatan Andi, ada empat kunci pertumbuhan dalam pasar produk OoH yakni ketersediaan barang. Pada kunci pertama ini, para pelaku industri FMCG perlu memastikan bahwa produk mereka dapat ditemukan dengan mudah.

Kunci kedua yakni tipe dan keanekaragaman produk. Pada bagian ini, para pemain FMCG bisa mempertimbangkan kemasan minuman botol kecil yag isinya mudah dihabiskan dalam suatu momen berikut harga yang lebih murah andai dibandingkan dengan produk yang dibeli untuk dikonsumsi di dalam rumah.

Sementara, pada kunci ketiga yakni harga produk, harus diperhatikan oleh pelaku FMCG bahwa konsumen kategori pelajar sekali belanja menghabiskan ongkos Rp 4.000. "Orang-orang yang bekerja menghabiskan Rp 6.000," tutur Andi.

Lantas, pada kunci keempat yakni inovasi, terdapat pesan penting bahwa tujuan inovasi adalah mengembalikan gairah pasar dan memastikan relevansi merek. Contoh yang bisa dicermati adalah positioning produk susu dan biskuit.

Menurut Andi, awalnya produsen susu dan biskuit hanya melakukan kampanye tentang manfaat produk. "Sekarang, kampanye pemasaran semakin diarahkan bahwa susu dan biskuit adalah sarapan pagi sehat," kata Andi sembari menambahkan bahwa kampanye sarapan pagi sehat itu relevan bagi masyarakat perkotaan yang selalu bepergian dan sering melakukan sarapan pagi dalam perjalanan.  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com