Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Klasik, Cara Pemasaran Berikut Masih Tetap Ampuh Jaring Konsumen

Kompas.com - 18/01/2018, 10:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comPemasaran merupakan strategi bisnis dalam menjual produk. Agar produk yang dijual mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, strategi pemasaran yang diterapkan juga harus oke.

Pada era sekarang, pemasaran menjadi jantung dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran yang baik, mustahil rasanya untuk menjual produk kepada konsumen. Perputaran barang pun tidak akan terjadi kalau bagian pemasaran mengalami hambatan.

Meskipun era sudah berubah, teknik pemasaran yang digunakan tidak harus menggunakan cara yang canggih.

Anda sebagai pelaku bisnis diperbolehkan untuk tetap menggunakan cara klasik. Bahkan, cara klasik dianggap lebih ampuh untuk memasarkan produk dibandingkan cara modern.

Baca juga : Novita Rumngangun, Orang Indonesia Pertama Raih Penghargaan sebagai Pemimpin Terbaik di Asia untuk Perusahaan Bidang Pemasaran

Kira-kira pemasaran gaya klasik seperti apa yang masih jadi tren hingga sekarang? Inilah poin-poinnya.

1.Pemasaran Face to Face

Pemasaran secara face to face atau tatap muka mungkin sudah ketinggalan zaman karena pemasaran produk secara online dianggap lebih efektif, efisien, dan mudah. Namun, pemasaran dengan mengunjungi pelanggan sangatlah efektif.

Selaku penjual, kita bisa menunjukkan barang kepada konsumen. Mereka juga dapat melihat seperti apa kualitas barang yang dijual. Dengan begitu, tidak ada kekecewaaan saat produk sudah dibeli.

2.Melayani dengan Sepenuh Hati

Penjual harus selalu bersikap sabar dalam menghadapi konsumen. Pertanyaan yang diajukan konsumen harus dijawab dengan sepenuh hati. Sebanyak apa pun pertanyaan tersebut, usahakan untuk memberikan penjelasan secara detail agar konsumen tidak berulang kali menanyakan hal yang sama.

Saat memasarkan produk, penjual sering kali menemukan calon konsumen yang rewel dan banyak pertanyaan. Namun, tetap dilayani dengan sepenuh hati ya. Ingat, “pembeli adalah raja”. Tanpa adanya pembeli, mustahil kalau bisnis bisa berjalan lancar.

3.Memberikan Diskon Cuma-cuma

Konsumen mana yang tidak tergiur dengan namanya diskon? Pemberian diskon hanya boleh diberikan apabila konsumen membeli dalam jumlah yang banyak. Bisa juga saat pembelian sudah mencapai batas minimum.

Misalnya, pembelian Rp 350.000 akan mendapat diskon Rp 50.000, berlaku kelipatan. Dengan adanya pemberian diskon seperti ini, dijamin konsumen pasti akan melirik usaha yang kita jalankan.

4.Branding Produk

Halaman:



Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com