KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi China sepanjang tahun 2017 mencapai 6,9 persen, menurut laporan biro statistik pemerintah. Angka ini melampaui target pemerintah, yakni 6,5 persen.
Mengutip CNBC, Jumat (19/1/2018), realisasi pertumbuhan ekonomi diumumkan di tengah kekhawatiran risiko finansial yang terjadi sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan pemerintah China.
"Benar bahwa ada bagian dari perekonomian, sektor ekonomi tua, seperti industri alat berat, dan sektor terkait properti yang melambat. Namun, ada pula bagian lain, sektor ekonomi baru termasuk jasa, teknologi, yang menunjukkan kekuatan," ujar Duncan Wrigley, kepala strategis Everbright Sun Hung Kai.
Baca juga : China Ingatkan bahwa Beijing Penyuplai Uang untuk AS
Data perekonomian China tahun 2017 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2016 adalah 6,7 persen, terendah dalam 26 tahun.
Untuk kuartal IV 2017, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,8 persen. Angka ini melampaui proyeksi analis, yakni 6,7 persen.
Target awal pertumbuhan ekonomi China versi pemerintah adalah 6,5 persen. Namun, sudah ada ekspektasi realisasi yang lebih tinggi lantaran China berkali-kali membukukan data ekonomi yang solid, sejalan dengan pemulihan ekonomi global.
Baca juga : BI Buka Kantor Perwakilan di China
Para ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan kembali melambat ke 6,5 persen pada tahun 2018. Adapun sejumlah risiko yang menghantui perekonomian China pada tahun 2018 antara lain proteksionisme perdagangan yang dilakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.