Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Kaji Percepatan Peluncuran Satelit Telkom 4

Kompas.com - 19/01/2018, 22:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengkaji kemungkinan percepatan peluncuran satelit Telkom 4. Meskipun demikian, satelit tersebut direncanakan meluncur pada pertengahan tahun 2018 ini.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan menyebutkan, beberapa waktu lalu tim dari Telkom pergi ke pabrikan satelit SpaceX. Dalam kunjungan tersebut, tim Telkom melihat kemungkinan peluncuran satelit Telkom 4 lebih cepat dari jadwal.

"Meskipun (lebih cepat) 1-2 bulan, tapi kami lihat apakah pabrikan dari satelitnya sudah siap, loading-nya ke peluncuran," kata Dian kepada Kompas.com ketika ditemui di Hotel Novotel Bogor, Jumat (19/1/2018).

Dian mengatakan, tujuan peluncuran satelit Telkom 4 bukan untuk menggantikan satelit Telkom 1 yang telah habis umur dan mengalami gangguan beberapa waktu lalu. Satelit Telkom 4 diluncurkan untuk menambah kapasitas.

Baca juga: Amankan Slot Kosong Satelit Telkom 1, Menkominfo Lapor ke ITU

Namun demikian lanjut Dian, Telkom sebenarnya bisa menambah kapasitas tanpa perlu meluncurkan satelit baru. Kapasitas bisa ditambah dengan membeli transponder satelit dari pihak lain.

Meski ada kemungkinan peluncuran satelit Telkom 4 bisa lebih cepat, namun Dian mengaku pihaknya tetap melihat kesiapan pabrikan hingga persiapan peluncurannya. Sebab, persiapan peluncuran satelit memiliki tahapan dan regulasi yang panjang dan rigid.

"Yang namanya barang sangat mahal, dibuat oleh AS atau Eropa itu regulasinya sangat rigid dan panjang, karena memastikan supaya tidak ada kejadian. Kalau ada kejadian, bukan hanya record kegagalan, tapi semuanya kena dampak," ucap Dian.

Telkom sendiri memercayakan peluncuran satelit Telkom 4 kepada SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Ia juga merupakan pendiri Tesla, perusahaan mobil swakemudi.

Sebelumnya Telkom merencanakan peluncuran satelit Telkom 4 pada pertengahan tahun ini. Satelit tersebut bakal menempati slot orbit 108 derajat bujur (BT).

Kompas TV Menurut lembaga konsultan Lockheed Martin, satelit Telkom 1 sudah harus pensiun di 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com