Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini AS Diprediksi Bakal Jadi Produsen Minyak Terbesar di Dunia

Kompas.com - 22/01/2018, 08:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

LONDON, KOMPAS.com - Agensi Energi Internasional (IEA) menyatakan AS bakal menjadi produsen minyak terbesar di dunia pada tahun ini. Bahkan, AS bisa menyalip produsen minyak utama dunia, seperti Arab Saudi dan Rusia.

Mengutip CNN Money, Senin (22/1/2018), hal tersebut terjadi lantaran melonjaknya produksi minyak AS.

"Tahun ini menjanjikan bagi AS untuk mencatat rekor. Pertumbuhan yang tinggi akan membuat AS mencapai rekor tertinggi dalam sejarah," kata IEA dalam pernytaannya akhir pekan lalu.

IEA menyatakan, produksi minyak AS cukup tinggi untuk menyaingi Rusia. Adapun Rusia sendiri kini bermitra dengan Arab Saudi dan sejumlah negara lainnya untuk memangkas produksi minyak hingga akhir 2018 untuk menggenjot harga.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Tembus 70 Dollar AS Per Barrel, Tertinggi dalam 3 Tahun

IEA sendiri menaikkan proyeksi produksi minyak AS menjadi 10,4 juta barrel pada tahun ini. IEA memonitor tren pasar energi untuk negara-negara terkaya di dunia.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sejumlah produsen minyak utama dunia pertama kali sepakat memangkas produksi minyak pada akhir 2016 silam. Ini adalah respons atas banjir pasokan yang membuat harga anjlok hingga mencapai 26 dollar AS per barrel.

Kemudian, pada November 2017, kesepakatan pemangkasan produksi diperpanjang hingga akhir tahun 2018 ini. Namun demikian, IEA memandang, pemangkasan produksi tersebut akan terganggu oleh produksi minyak AS.

Pada tahun 2017 lalu, produksi minyak AS mencapai angka 60 persen dari yang dipangkas oleh OPEC dan negara-negara lainnya. Sejumlah analis pun memprediksi AS akan memimpin produksi minyak mentah dunia.

IEA mengungkapkan, harga minyak memang masih di atas 60 dollar AS per barrel. Akan tetapi, yang terjadi saat ini adalah pasar minyak mulai mengetat.

Kenaikan produksi energi AS pun diproyeksikan tak hanya terjadi pada minyak. IEA memprediksi AS pun mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 30 juta barrel per hari pada tahun 2025, meningkat 25 persen dari level saat ini.

Kompas TV DPR mempertanyakan keputusan pemerintah mempertahankan harga BBM bersubsidi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com