Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Pajak AS, Kabar Baik untuk Ekonomi Dunia

Kompas.com - 23/01/2018, 11:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNNMoney

DAVOS, KOMPAS.com - Reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dipandang sebagai kabar baik bagi perekonomian dunia. Hal ini diungkapkan Dana Moneter Internasional (IMF). Mengutip CNN Money, Selasa (23/1/2018), IMF mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,9 persen pada tahun ini dan tahun 2019. Ini pun akan menjadi ekspansi paling pesat sejak 2011.

Angka tersebut meningkat dibandingkan proyeksi IMF sebelumnya pada Oktober 2017 silam.

IMF menyatakan, pemangkasan pajak AS yang disetujui Desember 2017 lalu berperan terhadap setidaknya separuh angka peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

"Revisi (angka pertumbuhan ekonomi) merefleksikan peningkatan momentum pertumbuhan ekonomi global dan dampak perubahan kebijakan pajak AS," tulis IMF dalam laporannya.

Baca juga: Rayakan Reformasi Pajak AS, Semua Pegawai Apple di Dunia Dapat Bonus Rp 33,5 Juta

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 2,7 persen pada tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan pada proyeksi sebelumnya, yakni 2,3 persen. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi AS diprediksi bakal melambat ke 2,5 persen pada 2019.

Meskipun demikian, angka tersebut masih lebih kencang dibandingkan proyeksi IMF sebelumnya, yakni 1,9 persen. Sejumlah mitra dagang AS pun diyakini bakal diuntungkan dari dampak kebijakan pajak di Negeri Paman Sam, seperti Kanada dan Meksiko.

Walau begitu, IMF juga memperingatkan bahwa dampak positif pemangkasan pajak AS, termasuk di dalamnya adalah pemangkasan pajak korporasi, perlahan bakal meredup. Berakhirnya provisi pajak dan besarnya defisit fiskal yang disebabkan pemangkasan pajak akan menekan pertumbuhan ekonomi ke bawah, mulai tahun 2022.

IMF menyatakan, optimisme pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini didorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di Eropa dan Asia. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa mencapai 2,2 persen pada tahun ini dan 2 persen pada 2019, naik dibandingkan estimasi sebelumnya, yakni 1,9 dan 1,7 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi China diprediksi mencapai 6,6 persen tahun ini. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi India diproyeksikan mencapai 7,4 persen.

"Ini adalah kabar yang sangat baik, namun para pemimpin politik harus ingat bahwa pertumbuhan merefleksikan serangkaian kondisi yang tidak berlangsung lama," ujar Maurice Obstfeld, konselor ekonomi IMF.

Kompas TV Reformasi pajak Amerika Serikat akan membuat dana dari negara berkembang ditarik untuk ditanam di AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNNMoney


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com