Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Target Cetak Laba di 2018

Kompas.com - 23/01/2018, 21:02 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia menargetkan untuk mencetk laba di tahun ini dibanding rugi di sepanjang 2017. Hal ini disebabkan perusahaan semakin efisien dalam mengelola biaya operasionalnya. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan, perusahaan memang masih mencatatkan kerugian di tahun buku 2017. 

Namun kerugian ini diperkirakan bakal semakin mengecil. Jika dirinci, pada kuartal I 2017 Garuda mencatat kerugian senilai 99,1 juta dollar AS atau setara Rp 1,3 triliun. Kuartal II, nilai kerugian meningkat jadi 184,7 juta dollar AS atau setara Rp 2,4 triliun.

Pada kuartal III, Garuda mulai membukukan keuntungan sebesar 61,9 juta dollar AS atau setara Rp 825,3 miliar. Sedangkan hasil kuartal IV 207, masih dalam proses audit sehingga belum diumumkan.

Baca juga : Garuda Indonesia Mulai Operasikan Boeing 737-Max8 Terbaru

"Tapi insya allah (kuartal IV) akan memberikan hasil yang cukup baik. Jadi secara total masih akan mengalami kerugian, tapi akan menurun cukup lumayan," terang Helmi, saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Dia menjelaskan, kerugian yang dialami pada kuartal II 2017 sebenarnya disebabkan perusahaan mencatatkan transaksi Tax Amnesty sebesar 137 juta dollar AS atau setara Rp 1,8 triliun; serta pembayaran denda pengadilan Australia terkait masalah persaingan usaha, sebesar 8 juta dollar AS atau setara Rp 106 miliar.

Sedangkan di kuartal III 2017, perusahaan bisa membukukan keuntungan karena telah menerapkan sejumlah strategi dan efisiensi.

Helmi menjelaskan, beberapa di antaranya adalah re-negosiasi sewa pesawat sehingga bisa harganya bisa lebih kompetitif, menaikkan tingkat utilisasi pesawat, on time performance, optimalisasi rute, hingga digitalisasi.

Strategi dan efisiensi tersebut akan terus diterapkan pada tahun ini. Harapannya, kinerja akan semakin baik sehingga pada tahun ini Garuda sudah bisa membukukan keuntungan.

"Tahun ini, kita ingin jadi perusahaan untung," pungkasnya.

Kompas TV Kenaikan ini berbarengan dengan bertambahnya tiket penerbangan yang mencapai 73 ribu tempat duduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com