Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terus Cetak Rekor, Manajer Investasi Mulai Bersiaga

Kompas.com - 24/01/2018, 06:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukan tren kenaikan di awal tahun ini. Sejumlah manajer investasi berupaya melakukan antisipasi demi meningkatkan kinerja reksadana sahamnya.

Selasa (23/1/2018), IHSG menembus level 6.635,334, atau kembali mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Sejumlah sektor sudah mencatat pertumbuhan secara year to date, seperti sektor pertambangan yang naik 18,83 persen, properti 3,65 persen, dan industri dasar 2,53 persen.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (24/1/2018), Managing Director, Head Sales and Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim mengatakan, tren lonjakan IHSG di awal tahun memberi angin segar bagi kinerja reksadana saham.

Meski begitu, kenaikan indeks menimbulkan risiko adanya aksi ambil untung dari  investor yang juga berdampak pada kinerja reksadana saham.

Sejauh ini, HPAM menaruh harapan pada sektor perbankan, infrastruktur, dan konsumer sebagai aset dasar portofolio produk-produk reksadana sahamnya.

Meski tren IHSG sedang menanjak dalam beberapa waktu terakhir, Markam memastikan, HPAM belum akan mengubah strategi pengelolaan portofolio reksadana saham dalam waktu dekat. Pasalnya, strategi yang diterapkan HPAM disesuaikan dengan tujuan jangka panjang.

“Sampai saat ini semua keadaan masih sesuai dengan pandangan jangka panjang kami,” katanya.

Terlepas dari itu, Markam mengatakan, HPAM akan terus memantau keadaan pasar karena bisa saja strateginya berubah dalam situasi tertentu.

Di sisi lain, Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi kenaikan IHSG dengan cara rebalancing portofolio produk-produk reksadana saham. “Perubahan portofolio berjalan alami seiring perubahan fundamental yang mempengaruhi harga saham,” tuturnya.

Kendati begitu, Soni mengaku rebalancing yang dilakukan Bahana TCW tidak sampai ke tahap mengubah sektor saham yang menjadi andalan. Ia menyebut, Bahana masih setia dengan sektor-sektor saham pilihan, khususnya sektor pertambangan.

Sektor tersebut dijadikan ujung tombak lantaran disokong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas di awal tahun akibat tingginya permintaan ketika memasuki musim dingin. “Otomatis kinerja sektor pertambangan meningkat,” kata Soni, Selasa (23/1).

Di samping pertambangan, Bahana TCW juga memberikan ruang bagi sektor konsumer dan konstruksi dalam portofolio produk-produk reksadana sahamnya.

Sementara, Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menyebut, sampai saat ini pihaknya setia mengkombinasikan saham-saham di sektor properti, konsumer, dan perbankan kendati tren bullish IHSG tengah terjadi. Ketiga sektor saham tersebut dinilai memiliki potensi kinerja yang bagus sepanjang tahun ini.

Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi kenaikan IHSG, Panin Asset Management akan lebih fokus pada aspek likuiditas dan valuasi harga saham dalam menentukan aset dasar portofolio reksadana sahamnya.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: IHSG cetak rekor, manajer investasi mulai bersiaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com