Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goldman Sachs Peringatkan Risiko Investasi Bitcoin

Kompas.com - 24/01/2018, 13:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CoinDesk

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank terkemuka AS Goldman Sachs menyatakan kondisi mata uang virtual bitcoin kini sudah mencapai bubble.

Kondisi ini adalah ketika harga suatu instrumen investasi melonjak sangat tinggi hingga mengancam stabilitas keuangan.

Bahkan, Goldman Sachs menyatakan bubble bitcoin lebih dahsyat dibandingkan bubble dot-com dan bubble tulip di Belanda yang terjadi pada abad ke-17 silam. Hal ini diungkapkan Goldman Sachs dalam laporan risetnya kepada investor.

Mengutip CoinDesk, Rabu (24/1/2018), para analis Goldman Sachs memperingatkan terkait peningkatan harga mata uang virtual, termasuk di dalamnya pergerakan harga bitcoin dan ethereum, juga peningkatan harga saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan blockchain.

Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah semisal The Crypto Company yang harga sahamnya melobjak lebih dari 17.000 persen sebelum Komisi Bursa Efek dan Sekuritas AS (SEC) mensuspensi perdagangannya.

"Kami menganggap konsep mata uang digital yang didukung teknologi blockchain mempunyai mafaat seperti kemudahan eksekusi secara global, biaya transaksi yang lebih rendah, penurunan korupsi karena semua transaksi bisa dilacak, keamananan kepemilikan, dan sebagainya," tulis Goldman Sachs.

Namun, imbuh Goldman Sachs, bitcoin sebenarnya sama sekali tidak memberikan manfaat tersebut. Satu transaksi bitcoin bisa diproses selama 10 hari dan harganya bervariasi tergantung pusat perdagangannya.

Bahkan, pada tahun lalu, ada perbedaan harga hingga 4.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 53,6 juta di antara satu pusat perdagangan dengan yang lainnya pada saat yang sama.

Selain itu, biaya transaksinya juga sebenarnya tinggi. Namun demikian, Goldman Sachs memandang tidak ada risiko bahwa inflasi bitcoin dan mata uang virtual lainnya akan berdampak pada ekonomi AS maupun global.

"Kami tidak meyakini bahwa anjloknya harga bitcoin akan menimbulkan efek besar bagi perekonomian atau pasar finansial global," terang Goldman Sachs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CoinDesk
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com