Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS: Harga Membaik, Pendapatan Produsen Batu Bara Ikut Terkerek

Kompas.com - 29/01/2018, 16:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan produsen batu bara diproyeksikan akan mengalami kenaikan 11-15 persen seiring dengan perbaikan harga komoditas tersebut.

Analis DBS William Simadiputra memperkirakan DBS Group Research memprediksi harga batubara akan naik dari 65 dollar AS menjadi 75 dollar AS per ton.

Level harga ini diperkirakan bertahan mulai tahun ini hingga 2024, lalu sedikit turun ke 70 dollar AS per ton pada 2025.

“Selain karena pengaruh kondisi cuaca, kami melihat adanya perubahan struktur pasokan global dalam tiga tahun terakhir,” papar William Simadiputra dalam keterangan resmi, Senin (29/1/2018).

Menurutnya, kenaikan terutama didorong oleh rendahnya pasokan batubara global seiring dengan pengurangan produksi yang dilakukan beberapa tahun terakhir.

Efisiensi produksi akibat kampanye pengurangan polusi udara di Eropa ini, berisiko menguras cadangan batubara dalam jangka panjang.

Selain itu, meningkatnya permintaan untuk fasilitas pembangkit listrik di ASEAN turut mendongkrak kenaikan harga batu bara.

DBS Group Research memprediksi ASEAN akan menjadi pengimbang di tengah rendahnya permintaan batubara global.

Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara di ASEAN akan meningkat 100 juta ton hingga 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi produsen Indonesia, kenaikan harga batubara akan berdampak positif. Menurut William Simadiputra, pendapatan perusahaan-perusahaan batubara akan terdongkrak karena harga rata-rata penjualan yang lebih tinggi.

Hal ini akan menutupi naiknya biaya operasional yang disebabkan kenaikan harga minyak mentah pada 2018. “Diperkirakan pendapatan tumbuh 11-15 persen,” ujarnya.

Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Tiongkok. Produsen batubara di sana melakukan konsolidasi struktural melalui merger dan akuisisi untuk menjaga produksi di level 1 miliar ton.

Selain memudahkan pengawasan, konsolidasi juga untuk mencegah anjloknya harga batu bara yang pada akhirnya mengancam keberlanjutan industri ini.

Sebagai penghasil batubara terbesar, Tiongkok menyumbang 46 persen terhadap pasokan batu bara global, dengan total 3,6 miliar ton di 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com