Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Cetak Rekor Laba Tertinggi

Kompas.com - 31/01/2018, 11:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

SEOUL, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Korea Selatan Samsung Electronics membukukan rekor laba operasional sebesar sekitar 15,2 miliar won atau setara 14,15 miliar dollar AS pada kuartal IV 2017. Angka ini sejalan dengan target yang telah dipasang.

Capaian laba operasional tersebut melonjak 64,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun pendapatan tercatat sebesar 66 triliun won, tumbuh 23,7 persen secara tahunan (yoy). Untuk keseluruhan tahun 2017, Samsung mencatat rekor laba operasional sebesar hampir 54 triliun won. Sementara itu, pendapatan tercatat sebesar 240 triliun won.

Mengutip CNBC, Rabu (31/1/2018), Samsung menyatakan, solidnya kinerja keuangan perseroan didorong kuatnya permintaan produk cip memori yang digunakan pada pusat data dan smartphone. Dalam beberapa tahun terakhir, unit bisnis semikonduktor menjadi pendorong kinerja keuangan Samsung.

Pada kuartal IV 2017, unit bisnis semikonduktor Samsung saja mencatat laba hampir 11 triliun won. Beberapa waktu lalu, perusahaan riset Gartner menyatakan Samsung telah menyalip Intel sebagai pemasok semikonduktor terbesar di dunia.

Pangsa pasar semikonduktor Samsung mencapai 14,6 persen pada tahun 2017, kata Gartner. Adapun pangsa pasar Intel mencapai 13,8 persen.

Untuk kuartal I 2018, Samsung menyatakan kuatnya permintaan chip memori yang digunakan pada pusat data akan bisa menutupi lemahnya permintaan secara musiman.

"Melihat jangka menengah hingga panjang, Samsung mengekspektasikan bisnis komponen akan mengalami peningkatan permintaan," kata Samsung dalam pernyataannya.

Samsung mengungkapkan, kinerja keuangan unit bisnis ponsel menurun pada kuartal IV 2017 karena biaya pemasaran yang lebih tinggi. Laba operasional unit bisnis ponsel pintar mencapai 2,42 triliun won, turun dibandingkan 2,5 triliun won pada kuartal IV 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com