Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NAM Air Jadi Maskapai Paling Tepat Waktu, Ini Daftar Lengkapnya

Kompas.com - 01/02/2018, 22:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Kamis (1/2/2018), merilis daftar lima maskapai yang mencatatkan waktu ketepatan terbang (on time performance/OTP) tinggi pada tahun 2017.  Capaian kelima maskapai itu berada di atas 85 persen.

NAM Air berhasil menggeser Garuda Indonesia yang selama ini selalu berada di posisi pertama. NAM Air mencatatkan OTP 92,62 persen dengan jumlah penerbangan tepat waktu sebanyak 29.832 penerbangan.

Adapun empat maskapai lainnya adalah Batik Air (88,66  persen), Garuda Indonesia (88,53  persen), Sriwijaya Air (88,69  persen), dan Citilink (88,33  persen).

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengapresiasi atas hasil tersebut karena menunjukkan tingkat pelayanan maskapai kepada penumpang yang meningkat.

Baca juga: Ini Info Lengkap Maskapai yang Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta

Pelayanan yang meningkat juga bisa meningkatkan kepercayaan penumpang terhadap maskapai yang bersangkutan sehingga bisnis penerbangannya juga akan berdampak positif.

"Ketepatan waktu adalah salah satu pelayanan kepada penumpang yang sangat penting. Sebab, penumpang pesawat sejatinya membeli waktu penerbangan, selain membeli rute yang dibutuhkan. Dengan waktu penerbangan yang on-time, penumpang bisa menjalankan jadwal kegiatannya dengan tepat waktu juga," ujar Agus dalam siaran persnya.

Menurut dia, masalah ketepatan waktu penerbangan memang bukan domain maskapai saja. Ada pihak lain yang berperan seperti cuaca, kelaikan teknis, bandar udara, pengelola navigasi, groundhandling, dan bahkan penumpang pesawat.

Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melaporkan jumlah penerbangan rute domestik maskapai nasional pada periode Januari hingga Desember tahun 2017 lalu berjumlah 828.608 penerbangan, meningkat 8,5 persen dibanding tahun 2016 yang berjumlah 763.522 penerbangan.

Baca juga: Pramugari Wajib Hijab, Penerbangan AirAsia ke Aceh Dilayani Kru Pria

B737 MAX pertama  untuk Batik Air Malaysia. Lion Group menjadi operator B737 MAX pertama di dunia.Boeing Mediaroom B737 MAX pertama untuk Batik Air Malaysia. Lion Group menjadi operator B737 MAX pertama di dunia.
Sementara itu, tingkat ketepatan waktu operasional (OTP) maskapai penerbangan pada tahun 2017 tersebut mencapai 80,14 persen atau 664.024 penerbangan tepat waktu dari total 828.609 penerbangan yang dilakukan. Persentase tersebut  turun sekitar 2,5 persen dibanding tahun 2016 lalu yakni OTP tahun 2016 mencapai 82,67 persen atau 631.216 penerbangan dari total 763.522 penerbangan.

Adapun keterlambatan penerbangan (delay) tahun 2017 mencapai159.153 penerbangan atau 19,21 persen, serta  pembatalan (cancel) penerbangan mencapai 5.432 penerbangan atau 0,66 persen dari total penerbangan domestik.

Penyebab keterlambatan dan pembatalan pada tahun 2017 lalu masih didominasi  faktor nonteknis operasional (terkait dengan maskapai penerbangan), yaitu 9,67 persen atau 80.094 penerbangan. Disusul faktor teknis operasional (terkait dengan bandar udara) sebesar 6,43 persen atau 53.250 penerbangan, faktor lain 1,68 persen (13.931 penerbangan) dan faktor cuaca 1,43 persen (11.879 penerbangan).

Berikut daftar OTP maskapai berjadwal dan jumlah penerbangannya:

1. NAM Air 92, 62 persen, total penerbangan 32.209 dan penerbangan on time 29.832 penerbangan.

2. Batik Air 88,66  persen, total penerbangan 84.900 dan penerbangan on time 75.270 penerbangan.

3. Garuda Indonesia 88,53 persen, total penerbangan 200.918 dan penerbangan on time 177.875  penerbangan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com