JAKARTA, KOMPAS.com - Laba bersih PT Angkasa Pura I pada tahun 2017 mencapai Rp 1,4 triliun, atau naik 23 persen dari tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun. Perusahaan juga mencatat pendapatan mereka sepanjang tahun lalu senilai Rp 7,1 triliun atau meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 6,1 triliun.
"Peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo yang seiring upaya perusahaan menginisiasi program pengembangan destinasi wisata wisata Collaborative Destination Development," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2018).
Faik merinci, dari Rp 7,1 triliun total pendapatan mereka tahun 2017, terdiri atas pendapatan dari bisnis aeronautika dan nonaeronautika.
Dari sektor aeronautika, ada Rp 4,2 triliun pendapatan operasional yang meliputi kegiatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), layanan aviobridge, check in counter, serta layanan baggage handling system.
Baca juga: AP I: Ada Kemungkinan Bandara Adisutjipto Disamakan dengan Halim
Sementara dari nonaeronautika, didapat Rp 2,9 triliun yang berasal dari kegiatan sewa ruang, konsesi, reklame, parkir, peron, lounge, serta event promotion.
Dari kegiatan penerbangan, AP I mencatat terjadi peningkatan traffic pesawat 3,5 persen dari 764.531 pergerakan pada 2016 menjadi 791.496 pergerakan pada 2017. Traffic penumpang juga mengalami pertumbuhan 6 persen, dari 84,7 juta penumpang pada 2016 naik jadi 89,7 juta pada 2017.
Kegiatan di kargo juga tumbuh 11,4 persen, dari 362 juta kilogram pada 2016 menjadi 403 juta kilogram pada 2017. Selain itu, AP I juga telah menggelontorkan dana investasi tahun 2017 sebesar Rp 4,6 triliun dan menargetkan pendapatan Rp 8,7 triliun pada 2018.
Catatan Redaksi: PT AP I merevisi informasi yang sebelumnya menyebutkan laba bersih mencapai Rp 1,6 triliun atau naik 39 persen.