Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keran Ekspor ke China Dibuka, Harga Manggis Melonjak

Kompas.com - 02/02/2018, 18:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Karantina Pertanian mencatat sejak keran ekspor manggis dibuka pada 11 Desember 2017 silam, harga komoditi tersebut melonjak beberapa kali lipat dari harga sebelumnya. Lonjakan harga ini dari yang sebelumnya Rp 5.000 sampai Rp 8.000 per kilogram, setelah jadi komoditas ekspor naik jadi Rp 30.000 per kilogram.

"Perdagangan ekspor manggis telah memberikan bukti nyata bagi nilai tambah harga yang diterima petani," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2018).

Banun menjelaskan, bersamaan dengan dibukanya keran ekspor manggis ke sejumlah negara, juga terjadi panen manggis secara simultan di seluruh sentra buah manggis. Lokasi itu tersebar di seluruh Pulau Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Barat.

Musim panen diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir April 2018. Sampai saat itu, Banun menargetkan manggis yang bisa dipanen mencapai angka 2.000 ton.

Dalam hal memastikan ketentuan untuk bisa diekspor, Badan Karantina Pertanian mengecek standar baku mutu yang tertuang dalam protokol yang telah disepakati karantina China dengan Indonesia.

Adapun sampai saat ini, tercatat ada tujuh perusahaan eksportir manggis untuk China, yaitu PT Manggis Elok Utama, PT Agung Mustika Selaras, PT Buah Angkasa, PT Alamanda, PT Nusantara Segar Global, PT Mahkota Manggis Bogor, dan PT Bali Raja Manggis.

Badan Karantina Pertanian juga mencatat, selain China, negara lain yang mengimpor manggis dari Indonesia adalah Thailand, Malaysia, Vietnam, Uni Emirat Arab, Perancis, Belanda, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Hong Kong. Negara-negara ini merupakan tempat tujuan ekspor manggis terbesar dibanding negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com