Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristekdikti Bakal Pangkas Regulasi Penghambat Startup

Kompas.com - 06/02/2018, 15:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menegaskan dukungan pemerintah pada startup lokal untuk terus berkembang menjadi unicorn.

Startup atau perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi di Indonesia saat ini telah mencetak sejumlah unicorn atau startup dengan valuasi di atas 1 miliar dollar AS.

Saat ini ada beberapa startup lokal yang sudah menjadi perbincangan internasional, yakni Gojek Indonesia, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

Menristekdikti M Nasir mengatakan, salah satu upaya pemerintah dalam mendorong daya saing startup lokal adalah menghapus regulasi yang menghambat perkembangan startup lokal.

Baca juga : Startup Lokal Harus Memenangkan Persaingan Inovasi

"Pemerintah memfasilitasi startup yang ada di Indonesia, masalah regulasi seperti apa?. Kalau itu masalah regulasi di kementerian risetdikti yang menghambat kami pangkas, kalau berkait dengan kementerian lain akan kami koordinasikan agar berjalan dengan baik, jangan sampai regulasi menghambat Inovasi," ujarnya saat menjadi pembicara di acara National Startup Summit 2018 di ICE, Serpong, Selasa (6/2/2018).

Sebelumnya, M Nasir menyebutkan bahwa persaingan bisnis maupun daya saing sebuah negara saat ini bukan lagi soal jumlah penduduk, hingga luasan wilayah negara.

Dia mengatakan, saat ini adalah era persaingan inovasi yang perlu dikembangkan generasi muda, salah satunya melalui startup. Artinya, startup menjadi sangat penting mendorong anak muda untuk berinovasi.

"Negara yang akan menang bukan negara yang jumlah penduduk besar, bukan karena negara besarnya tapi negara yang akan menang adalah negara yang punya inovasi," kata dia.

Nasir mengatakan, pengembangan startup saat ini yang perlu diperhatikan adalah dari mulai tingkat pendidikan yang berkesinambungan hingga ke industri atau pasar sebenarnya.

 

Kompas TV Perusahaan Startup Kembangkan Detektor Tas Mewah Tiruan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com