Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Longsor KA Bandara Soekarno-Hatta, Ini Daftar Kecelakaan Kerja Waskita Karya

Kompas.com - 06/02/2018, 17:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya yang berperan sebagai kontraktor sejumlah proyek tercatat beberapa kali mengalami kecelakaan kerja hingga menimbulkan korban jiwa.

Kecelakaan kerja yang baru saja terjadi adalah longsornya tanah fondasi terowongan kendaraan di mana bagian atasnya dipakai untuk jalur rel kereta Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2/2018).

Tentu saja sejumlah kecelakaan kerja di proyek Waskita Karya ini menimbulkan pertanyaan, terutama mengenai kualitas proyek perusahaan konstruksi pelat merah ini. 

Mari kita runut sejumlah kecelakaan kerja di proyek Waskita Karya beberapa waktu lalu hingga yang terbaru, seperti dirangkum oleh Kompas.com dari berbagai sumber. 

Baca juga : Waskita Karya Investigasi Longsornya Tanah di Terowongan KA Bandara Soetta

Pertama adalah kecelakaan kerja proyek light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, Agustus 2017 lalu. Saat itu, dua unit crane dengan bobot 70 ton dan 80 ton yang sedang dioperasikan tiba-tiba jatuh dan mengenai sejumlah rumah warga di sana.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah warga yang berada di dalam rumah menjadi korban luka. Mulai dari luka ringan hingga luka berat seperti bagian kepala yang robek akibat benturan.

Kedua, adalah ambruknya jembatan tol penyeberangan orang pada pengerjaan proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Kabupaten Bogor, September 2017.

Dugaan penyebab kecelakaan saat itu adalah karena tali sling yang belum terpasang saat hendak memasang badan jembatan sehingga jatuh menimpa para pekerja proyek.

Dari peristiwa tersebut, seorang pekerja meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka. Pekerja yang meninggal dunia karena langsung tertimpa badan jembatan, sementara korban selamat tetap mengalami luka serius.

Baca juga : Dalam Sebulan, Dua Kali Waskita Karya Alami Kecelakaan Kerja

Ketiga, girder box jatuh di proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur pada Oktober 2017. Kala itu, terdapat korban tewas satu orang yang sekaligus karyawan Waskita Karya dan korban luka dua orang selaku pekerja proyek.

Keempat, kecelakaan kerja jatuhnya crane di jalan tol Jakarta-Cikampek pada November 2017 dan ambruknya girder saat akan dipasang di proyek jalan tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah, Desember 2017. Untuk dua kecelakaan kerja ini, tidak ada korban jiwa maupun korban luka.

Kelima, adalah kasus terakhir, yaitu longsornya terowongan di Jalan Perimeter Selatan, bukanlah kecelakaan kerja karena terowongan itu sudah selesai dikerjakan dan telah digunakan untuk umum.

Meski demikian, proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya itu jadi sorotan setelah tanah di samping dinding beton terowongan longsor, menyebabkan dinding ambrol dan menimbun pengendara yang lewat, bersamaan dengan hujan deras.

Baca juga : Awasi Kinerja Waskita Karya, Mantan Kapolri Digaji Rp 62,55 Juta Per Bulan

Diketahui ada dua perempuan yang melintas dengan satu mobil sempat tertimbun tanah dan beton material terowongan hingga salah satunya meninggal dunia.

Mereka merupakan karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia yang kantornya ada di Bandara Soekarno-Hatta, dengan nama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) dan Mukhmainna Syamsuddin (24).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com