Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 20,6 Triliun

Kompas.com - 07/02/2018, 08:35 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mandiri mengumumkan telah berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 20,6 triliun atau tumbuh 49,5 persen secara year on year (yoy) pada akhir 2017 lalu.

Pertumbuhan tersebut antara lain ditopang oleh pemangkasan biaya pencadangan, yakni dari Rp 24,6 triliun pada 2016 menjadi Rp 16 triliun pada 2017.

Laba2017 itu naik antara lain karena pencadanganya turun drastis (dibandingkan 2016)," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, dalam paparan di Plaza Mandiri, Selasa (6/2/2018).

Dia menjelaskan bahwa pemangkasan tersebut terkait dengan penurunan rasio non performing loan (NPL) atau kredit macet di perusahaan. Pada 2016 NPL gross berada di angka 4 persen dan pada 2017 turun menjadi 3,46 persen. Sedangkan NPL net pada 2016 berada angka 1,53 persen dan pada 2017 menjadi 1,18 persen.

Selaini itu, capaian laba tersebut juga didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) hingga 0,6 persen menjadi Rp 54,8 triliun dan peningkatan pendapatan jasa sebesar 16,4 persen menjadi Rp 23,3 triliun.

Kartikamenjelaskan pada 2017 penyaluran kredit sebesar Rp 729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2 persen secara year on year. Namun kenaikan NII hanya 0,6 persen karena margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perusahaan pelat merah itu turun dari 6,44 persen menjadi 5,87 persen.

SementaraSeme, pendapatan atas jasa (fee based income) perseroan naik 16,4 persen (yoy) menjadi Rp 23,3 triliun.

Penyaluran kredit perseroan pada tahun lalu terutama didorong oleh pertumbuhan sektor infrastruktur yang mencapai 58,7 persen (yoy) menjadi Rp 141 triliun.

Kredit tersebut, terutama disalurkan pada sektor transportasi Rp 37,3 triliun, listrik Rp 31,3 triliun, migas dan energi terbarukan Rp18,4 triliun, konstruksi Rp 15,5 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp 10,6 triliun, telematika Rp 9,3 triliun, jalan Rp 7,6 triliun, dan lainnya Rp 10,8 triliun.

Sedangkan berdasarkan segmen, pertumbuhan kredit tahun lalu ditopang oleh segmen mikro yang naik 22,2 persen (yoy) menjadi Rp61,8 triliun; korporasi yang naik 14,7 persen (yoy) menjadi Rp264,2 triliun; danretail yang tumbuh 13,7 persen (yoy) menjadi Rp 223,2 triliun.

Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri pada 2017 tercatat naik 7 persen (yoy) menjadi Rp815,81 triliun. 

"Hingga akhir tahun lalu, pengumpulan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp50,9 triliun, setara dengan kenaikan 10,4 persen (yoy) menjadi Rp540,3 triliun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com