JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Uni Emirat Arab berpotensi untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor industri.
Peluang kolaborasi yang akan dijajaki kedua belah pihak antara lain investasi di industri pembangkit listrik, industri alat kesehatan, industri energi alternatif dan migas, serta industri pengolahan air.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto seusai menerima Delegasi Investor Swasta Persatuan Emirat Arab yang dipimpin oleh CEO Tashyeed Group, Zayed Bin Owaidah Al QubaisyQub kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta.
“Indonesia memandang Uni Emirat Arab sebagai mitra strategis, khususnya Dubai sebagai salah satu hub perdagangan dunia untuk peningkatan ekspor produk industri kita ke berbagai negara," kata Airlangga melalui keterangan resmi, Rabu (7/2/2018).
Menperin menjelaskan, potensi investasi industri power plant di Indonesia seiring upaya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang ditargetkan mencapai 35.000 MW, terdiri dari 291 unit pembangkit listrik, 735 jalur jaringan transmisi, dan 1.273 unit gardu induk dengan total investasi Rp 1.189 triliun.
Kami juga tengah memfasilitasi penelitian dan pengembangan produk solar cell untuk implementasi di industri dan masyarakat," ujarnya.
Melihat potensi di industri alat kesehatan, pemerintah tengah mendorong penggunaan teknologi terkini secara terintegrasi termasuk komponen, bahan baku dan bahan penolong.
"Kami berharap juga adanya pendirian center of excellent yang mencakup kegiatan litbang dalam mendukung produksi alat kesehatan dasar massal untuk keperluan dalam negeri," imbuh Menperin.
Menperin menyampaikan, pelaku industri Uni Emirat Arab yang ingin berinvestasi di Indonesia memiliki kesempatan baik saat ini, sebab pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan bagi para penanam modal.
Sementara itu, beberapa perusahaan di Uni Emirat Arab, yang menyatakan minat investasi di Indonesia, antara lain Emaar, Dubai World, Drydock, Limitles, Etisalat, Mudabala, IPIC, dan Al Dhahra.
Uni Ermirat Arab telah berinvestasi ke Indonesia sebanyak 55 juta dollar AS dengan 80 proyek pada tahun 2016. Capaian itu meningkat dari investasi 19,25 juta dollar AS pada tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.