Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Puji Ekonomi Indonesia Berkinerja Baik

Kompas.com - 07/02/2018, 14:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini merilis Laporan Konsultasi Artikel IV untuk Indonesia 2017, atau Indonesia: 2017 Article IV Consultation. Dalam laporan ini dimuat hasil asesmen IMF terhadap perekonomian Indonesia.

Para direktur eksekutif memuji otoritas Indonesia karena telah berhasil mencatat kinerja ekonomi yang baik. Ini termasuk di dalamnya adalah pertumbuhan elonomi yang stabil, inflasi yang moderat, dan defisit transaksi berjalan yang terjaga.

Outlook ekonomi Indonesia pun cukup baik. Akan tetapi, para direktur eksekutif IMF mendorong Indonesia untuk waspada terhadap sejumlah risiko, termasuk gejolak arus modal.

"Para direktur menegaskan bahwa mencapai potensi pertumbuhan dapat membantu menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja muda yang bertumbuh," sebut IMF dalam laporannya, Rabu (7/2/2018).

Baca juga: Ekonomi Indonesia 2017 Tumbuh 5,07 Persen, Tertinggi Sejak Tahun 2014

Selain itu, IMF juga mendorong Indonesia untuk melanjutkan reformasi struktudal dan fiskal yang memobilisasi penerimaan negara untuk membiayai belanja pembangunan dan mendukung reformasi struktural dalam produktivitas, tenaga kerja, dan pasar keuangan.

Para direktur IMF juga menyambut baik fokus Indonesia terkait bauran kebijakan jangka pendek guna mendukung pertumbuhan sekaligus menjaga stabilitas. Penyesuaian fiskal pada tahun 20q8 harus secara gradual melindungi pertumbuhan, sambil kembali membangun bantalan fiskal.

IMF juga memandang arah kebijakan moneter Indonesia saat ini tepat untuk menargetkan stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan. IMF merekomendasikan Indonesia untuk meningkatkan transmisi kebijakan moneter.

"Para direktur menyambut baik komitmen otoritas (Bank Indonesia) untuk menjaga fleksibilitas nilai tukar dan membatasi intervensi valas untuk mencegah kondisi pasar yang tidak teratur," ungkap IMF.

IMF menyarankan Indonesia untuk segera mengimplementasi strategi penerimaan jangka menengah. Tujuannya untuk membiatyai program-program belanja prioritas yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan reformasi struktural, termasuk menurunkan ketergantungan terhadap pembiayaan asing.

Strategi ini harus termasuk di dalamnya kebijakan pajak frontload dan reformasi administrasi. Pengukuran jangka pendek terkait mencegah jatuhnya rasio pajak juga harus dipertimbangkan oleh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com