Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Manfaat Pertemuan IMF-Bank Dunia bagi Indonesia?

Kompas.com - 09/02/2018, 18:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia tahun 2018. Gelaran internasional tersebut akan diselenggarakan di Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang.

Press Secretary Grup Bank Dunia David M Theis menuturkan, ajang tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia bisa menunjukkan berbagai prestasi dan kemajuan yang telah dicapai selama ini.

"Sebagai tuan rumah, Indonesia bisa menunjukkan dan memamerkan prestasi dan berbagai hal yang bisa ditawarkan," kata Theis dalam press briefing di Jakarta, Jumat (9/2/2018).

Selain itu, perekonomian lokal Bali pun bisa terdorong. Sebab, pertemuan ini akan dihadiri oleh sekitar 15.000-20.000 orang delegasi dari seluruh dunia.

Pariwisata Bali dan daerah-daerah sekitarnya pun bisa memperoleh manfaat yang besar. Mengingat, para delegasi tersebut kemungkinan besar akan menikmati masa senggang mereka di sela-sela hingga akhir pertemuan.

Hotel-hotel, restoran, lokasi acara, hingga toko-toko bisa memperoleh manfaat dari gelaran tersebut. Secara historis, ungkap Thies, acara pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia tersebut memiliki kaitan yang besar dengan peningkatan di sektor pariwisata. Bali pun bisa mempromosikan diri sebagai destinasi wisata pilihan nan unggul.

"Dampak terhadap pariwisata saja dari Pertemuan Tahunan 2018 diproyeksikan bisa mencapai puluhan juta dollar AS," ujar Thies.

Indonesia pun bisa memperoleh manfaat berupa terdengar suara dan aspirasinya oleh seluruh dunia. Hal ini juga merupakan komitmen lembaga internasional tersebut untuk meningkatkan peran negara-negara berkembang termasuk Indonesia. 

Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari setidaknya 189 negara. Selain itu, pertemuan ini juga akan dihadiri oleh pemangku kebijakan lainnya, termasuk kalangan pengusaha. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com