Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Mewah Tidak Terpengaruh dengan Gelombang Tutupnya Ritel Modern?

Kompas.com - 11/02/2018, 16:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

MIAMI, KOMPAS.com - Sebuah pusat perbelanjaan di Miami bernama Bal Harbour Shops menampilkan hal berbeda ketimbang pusat perbelanjaan di tempat lain yang ada di penjuru negara bagian Amerika Serikat.

Tempat yang kebanyakan dikunjungi oleh orang-orang kaya itu disebut lebih mirip dengan resor mewah ketimbang pusat perbelanjaan pada umumnya.

Seperti diberitakan Bloomberg, posisi Bal Harbour Shops ini seperti tidak terpengaruh oleh fenomena tutupnya retail-retail modern yang berimbas hingga ke negara lain di luar AS. Bahkan, mal ini tercatat sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang paling produktif di AS.

"Mal di area penduduk dengan pendapatan tinggi akan terus berkembang," kata pemerhati retail dari firma konsultan A.T. Kearney, Michael Brown, dalam laporan tersebut.

Baca juga : Ritel Berguguran, Mendag Berkilah Generasi Millennial Malas Belanja di Mal

Untuk Bal Harbour Shops, pengunjungnya ada yang berasal dari tempat jauh dan rela menempuh perjalanan panjang untuk datang ke mal tersebut.

Selain itu, juga ada orang-orang di sekitar yang tidak mau ketinggalan menjajal mal tersebut, terlebih mereka yang menginap di hotel-hotel mewah dengan jarak yang tidak terlampau jauh.

"Ada hotel Ritz Carlton yang harga kamarnya bisa mencapai 1.000 dolar AS per malam, dan masih banyak lagi kondominium mewah yang berdekatan dengan pantai," tutur Brown.

Salah satu lembaga penelitian real estat bernama Green Street Advisors turut menempatkan Bal Harbour Shops sebagai mal nomor satu dari pusat perbelanjaan mewah lain yang punya keuangan yang sehat.

Baca juga : Mal Sepi, Daya Beli Turun?

 

Menyusul Bal Harbour Shops, ada Americana Manhasset di pantai utara New York's Long Island, Forum Shops di Las Vegas, hingga Grove di Los Angeles.

Meski begitu, lembaga tersebut tidak bisa mendapatkan berapa pendapatan Bal Harbour Shops untuk mengetahui seberapa besar keuntungan mereka.

Namun, pengembang Bal Harbour Shops, Matthew Whitman Lazenby, mengungkapkan pihaknya masih harus mewaspadai dampak dari tumbuhnya kegiatan e-commerce.

"Mal untuk orang kaya tidak kebal dari mal online. Tapi, akan sangat sulit juga bagi konsumen untuk membeli perhiasan 10.000 dolar AS tanpa melihat langsung barangnya," ujar Lazenby.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com