Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Bakal Tembak Kapal Pencuri Ikan di Perairan Filipina, Apa Kata Susi?

Kompas.com - 12/02/2018, 15:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bakal langsung menembak kapal-kapal pencuri sumber daya kelautan di Filipina.

Kapal tersebut akan ditembak apabila melampaui batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tetangga Indonesia tersebut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik keputusan Duterte tersebut. Susi menyatakan, sebagai presiden, Duterte bisa memutuskan untuk menyusun undang-undang yang mendukung pemerintahannya.

"Itu bagus, sadar pencurian itu ternyata tidak sekadar ikan. Pasti ada alasan lain, kejahatan kriminal lainnya dan itu tidak main-main," kata Susi di kantornya di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Susi menyatakan, kejahatan transnasional pastilah dilakukan oleh sindikat maupun organisasi besar. Selain itu, kejahatan perikanan, seperti pencurian ikan, pastilah dibarengi kejahatan lainnya, seperti narkoba, pemalsuan dokumen, hingga perdagangan manusia yang menyangkut anak buah kapal (ABK).

"Transnational organized crime pasti sindikat. Dilakukan di beberapa negara oleh beberapa kebangsaan dan melakukan bisnis besar yang sangat terintegrasi," ungkap Susi.

Mengutip South China Morning Post, pada akhir pekan lalu Duterte menyatakan bakal memerintahkan Angkatan Laut (AL) Filipina untuk menembak kapal-kapal yang mencuri sumber daya kelautan di ZEE Filipina.

Ia juga menyatakan bakal melanjutkan pembicaraan dengan China mengenai sengketa teritorial di Laut China Selatan. Rodrigo pun menegaskan hak kedaulatan atas Benham Rise.

"Jika Anda mengambil sesuatu dari ZEE kami, saya akan memerintahkan AL Filipina untuk menembak," ujar Duterte.

Duterte merujuk kepada ZEE Filipina yang berjarak 200 nautikal mil. Kapal asing bisa melewati kawasan perairan tersebut, tetapi tidak bisa mengambil ikan ataupun minyak dan gas dari kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com