Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dashboard Pengawas Taksi Online Mulai Beroperasi

Kompas.com - 15/02/2018, 16:03 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dashboard pengawas taksi online yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah diserahkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta sudah mulai dipakai untuk mengawasi.

"Sudah kami terima dari Kemenkominfo. Kemarin malam baru saya lihat (dashboard-nya) dan hari ini baru akan kita buka," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi dalam pesan singkat pada Kompas.com, Kamis (15/2/2018).

Dia menambahkan, dashboard tersebut nantinya akan digunakan oleh kantor-kantor Dinas Perhubungan Darat di tingkat provinsi, untuk mengawasi taksi online.

Sebelumnya, Dirjen Aplikasi dan Informatika, Kemenkominfo, Semmuel Abrijani Pangarepan mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan otorisasi dashboard pengawasan taksi online pada Rabu (14/2/2018).

Baca juga: Menhub Tuding Ada Aplikator yang Jadi Provokator Sopir Taksi Online

Dashboard tersebut diserahkan setelah Kemenkominfo menyelesaikan modifikasi agar konten yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing Dishub tingkat provinsi. Konten yang ditampilkan salah satunya adalah terkait kuota pengemudi online yang diperbolehkan beroperasi di provinsi tertentu.

Adapun, dashboard tersebut dikembangkan dari mock-up yang telah ditampilkan dalam rapat pada Jumat (2/2/2018), yang dihadiri oleh Menteri Kominfo dan Menteri Perhubungan.

Sebagai sebuah aplikasi maka digital dashboard ini selalu dikembangkan dan dimutakhirkan sehingga masukan-masukan dari kalangan Dinas Perhubungan sangat diperlukan. Begitu juga dengan data yang harus ditampilkan di dalam digital dashboard.

Data atau informasi apa saja yang benar-benar dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian oleh Dishub.

Kompas TV Meski Permenhub 108 berlaku Februari ini tetapi hal itu tidak serta merta langsung memberikan keuntungan bagi perusahaan taksi konvensional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com