Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang-orang Superkaya dan Ambisi Mengubah Dunia

Kompas.com - 16/02/2018, 10:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada yang pernah menyangka upaya mengubah dunia seperti meluncurkan pesawat ke luar angkasa.

Beberapa waktu lalu, miliarder dan pengusaha Elon Musk mewujudkan itu dengan uji coba meluncurkan roket Falcon Heavy dan berhasil.

Musk berambisi mengirim manusia ke Mars dan memastikan hajat hidup umat manusia dalam jangka panjang. Namun, bukan hanya Musk, sederetan orang superkaya lainnya juga memiliki ambisi mengubah dunia agar lebih baik.

Mengutip The Economist, Jumat (16/2/2018), CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun beberapa waktu lalu menyatakan keinginannya untuk mengobati dan mencegah semua penyakit yang menjangkiti manusia secara serius.

Zuckerberg juga berencana mengubah pola pendidikan agar anak-anak ke depan dapat 100 kali belajar lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya.

Adapun pendiri Microsoft Bill Gates berkomitmen menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk inisiatif amal dan sosial. Tak hanya itu, ia juga ingin membasmi penyakit polio dan malaria.

Ambisi para miliarder untuk mengubah dunia sebenarnya bukan hal baru. Seabad lampau, John D Rockefeller, Andrew Carnegie, dan Henry Ford memupuk kekayaan, kemudian mendirikan yayasan untuk mencerahkan masyarakat serta memastikan perdamaian dunia setelah mereka tutup usia.

Langkah ini, yang disebut sebagai "sunset philantrophy," juga dilakoni oleh Gates dan sejumlah miliarder lainnya, termasuk investor kawakan Warren Buffett melalui gerakan The Giving Pledge.

Gerakan ini mendorong para miliarder menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka sebelum atau setelah wafat untuk kegiatan amal.

Namun, kondisi yang terjadi pada miliarder yang lebih muda seperti Zuckerberg atau Musk adalah bukan memupuk kekayaan dulu kemudian pensiun dan menyumbangkan kekayaan. Mereka mulai menyumbangkan kekayaan sambil kekayaan terus mengalir ke pundi-pundi mereka.

Namun demikian, ternyata upaya-upaya luhur para miliarder untuk mengubah dunia ini juga menuai sejumlah kritik.

Ada pihak yang menyatakan bahwa sebenarnya upaya filantropi para miliarder ini merupakan upaya untuk memantik peran pemerintah.

Sebagai contoh, inisiasi pengentasan penyakit atau mengirim manusia ke Mars tentu saja butuh koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah. Upaya para miliarder tersebut pun sebenarnya, menurut beberapa pihak, hanya "umpan" untuk mendorong inovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com