Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Sebut Anggotanya Bakal Banyak yang Melantai di Bursa

Kompas.com - 20/02/2018, 12:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan, banyak perusahaan yang menjadi anggotanya berpotensi untuk menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini, kata Hariyadi, dilihat dari kesiapaan perusahaan-perusahaan tersebut.

Adapun untuk tahun 2018 ini, Hariyadi memastikan ada dua perusahaan anggota Apindo yang akan melantai menjadi emiten baru BEI. Pada saat ini, Apindo memiliki lebih dari 14.000 perusahaan yang menjadi anggota.

"Paling tidak ada 100 (perusahaan) yang memiliki potensi masuk bursa dari segi kesiapannya," kata Hariyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/2/2018).

Meskipun demikian, apabila dilihat dari size atau ukurannya, ada sekitar 500 perusahaan anggota Apindo yang berpotensi melantai di bursa. Namun begitu, apabila dilihat secara keseluruhan, Hariyadi meyakini ada 100 perusahaan anggota Apindo yang berpotensi menjadi emiten di bursa efek.

Baca juga: Soal Masyarakat Lebih Senang "Leisure", Apindo Sebut Belum Signifikan

"Kalau dari kesiapan tim, keseluruhan, administrasi, dan willingness (keinginan) untuk masuk mestinya 100 (perusahaan)," ucap Hariyadi.

Dia menyebutkan, saat ini merupakan kondisi yang terbaik bagi perusahaan untuk masuk dan melantai di BEI. Hal ini sejalan dengan tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan.

Sementara itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menuturkan, kapitalisasi pasar emiten-emiten di BEI mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang stabil.

Tito mengungkapkan, apabila ekonomi stabil, inflasi stabil, maka persepsi terhadap pasar akan positif. Kondisi-kondisi inilah yang menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG.

"Kalau ekonomi stabil, inflasi stabil, growth (pertumbuhan) ekonomi stabil, saya percaya persepsi yang keluar adalah persepsi positif," ucap Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com