Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obligasi Berdenominasi Rupiah Masuk Global Aggregate Index, Ini Kata BI

Kompas.com - 21/02/2018, 14:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyambut baik bahwa surat utang global berdenominasi rupiah masuk dalam indeks global Global Aggregate Index Bloomberg Barclays. Indeks tersebut menurut Agus, menandakan obligasi berdenominasi rupiah diperhitungkan dunia.

"Bloomberg Barclays mengumumkan bahwa Indonesia masuk dalam negara yang diperhitungkan dalam global index," kata Agus saat memberikan kuliah umum di Perbanas Institute, Rabu (21/2/2018).

Agus menuturkan, China bahkan belum masuk dalam indeks global tersebut. Artinya sebut dia, potensi investor asing dalam membeli surat utang Indonesia sangat besar.

"Di tengah situasi kita khawatir dengan perkembangan di AS kita terus mempunyai kondisi ekonomi dan respect dunia yang lebih baik kepada Indonesia harus kita jaga," ucap Agus.

Baca juga: Diabaikan, Aset Tambang Bernilai Ratusan Miliar Rupiah Terbengkalai

Sekedar informasi, seperti diwartakan Bloomberg, obligasi redenominasi rupiah masuk dalam Global Aggregate Index. Sebanyak 50 obligasi pemerintah Indonesia dalam denominasi rupiah dengan total nilai 151,3 miliar dollar AS akan masuk ke dalam Global Aggregate dan Global Treasury per 1 Mei 2018 mendatang, serta berkontribusi pada tingkat pengembalian indeks mulai tanggal 1 Juni 2018.

Peraturan kelayakan indeks untuk Indeks Global Agregat akan diperbarui sehingga apabila utang negara dari suatu mata uang tidak memenuhi syarat dalam indeks, maka tidak ada securities denominated lain dari mata uang tersebut yang dianggap memenuhi syarat, terlepas dari peringkat sekuritasnya.

Jika masuk dalam indeks global, Indonesia akan menjadi anggota indeks dengan imbal hasil terbesar keempat dalam indeks yang berisi obligasi dalam 25 mata uang ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com