Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dukung Peningkatan Produksi Aluminium Nasional

Kompas.com - 23/02/2018, 11:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong peningkatan produksi aluminium nasional, dengan menargetkan sebanyak 1,5- hingga 2 juta ton pada tahun 2025 mendatang.

Salah satu upayanya adalah dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif, menjalankan program hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah, dan memacu penggunaan produksi dalam negeri.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto mengatakan, menggenjot produksi aluminium ini sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca juga : Setelah KA Cepat, Rini Ajak China Kerja Sama di Industri Alumunium

“Kami mengapresiasi atas selesainya pelaksanakan proyek PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada tahun 2017 yang menghasilkan produk aluminium sebesar 260.000 ton per tahun, ujar Harjanto, melalui keterangan resmi, Jumat (23/2/2018).

Harjanto mengatakan, salah satu strategi menggenjot industri aluminium dalam negeri adalah dengan menerapkan SNI yang belum ada di produk aluminium untuk menahan masuknya produk impor yang tidak sesuai standar.

"Kami juga akan menyusun database produk yang sudah dibuat di dalam negeri, dan melakukan kontrol jumlah yang diimpor secara periodik," tutur Harjanto.

Dengan penambahan kapasitas produksi Inalum, diharapkan dapat berperan dalam mengurangi impor sehingga menjaga pengeluaran devisa negara.

"Bahkan, seiring meningkatnya nilai tambah, akan berdampak pula pada penciptaan lapangan kerja," imbuhnya.

Terkait rencana Inalum membangun pabrik aluminium di Kawasan Industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara, perusahaan pelat merah tersebut saat ini menunggu kepastian pasokan listrik guna mendukung kegiatan produksinya.

Baca juga : Pimpin Holding BUMN Tambang, Inalum Akan Ganti Nama

"Industri ini butuh energi yang cukup besar, makanya perlu harga yang kompetitif juga," kata Harjanto.

Adapun, pasokan listrik untuk Kawasan Industri Tanah Kuning, Kaltara rencananya disalurkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan yang akan dibangun.

Sementara itu, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Inalum memproduksi sekitar 250.000-260.000 ton aluminium pada tahun 2017.

"Rencananya, Inalum ingin meningkatkan produksi menjadi 500.000 ton pada 2021. Peningkatan kita tahun 2017 lebih dari 25 persen dibanding 2016," ucapnya.

Kompas TV Seorang profesor Swedia meluncurkan penemuan terbarunya: sebuah gitar listrik alumunium 3 dimensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com