Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina EP Dinilai Tepat Kelola Lapangan Migas Sukowati

Kompas.com - 23/02/2018, 14:32 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - PT Pertamina EP, anak usaha PT pertamina (Persero) di bidang hulu minyak dan gas (migas) dinilai lebih tepat mengelola Lapangan migas Sukowati di wilayah kerja (WK) Tuban, setelah setelah kontrak Joint Operating Body Pertamina Hulu Energi-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di WK Tuban berakhir pada 28 Februari 2018.

Menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, hal itu disebabkan pelamparan atau proses penyebaran reservoar Lapangan Sukowati berada 80 persen di wilayah kerja Pertamina EP dan 20 persen di Blok Tuban.

Syamsu Alam menegaskan, Pertamina EP mengajukan permohonan untuk menjadi operator unitisasi di Lapangan Sukowati. "Bukan untuk mengelola Blok Tuban," kata Syamsu Alam, Kamis (22/2/2018), seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Baca juga : Pada 2018, Pertamina Hulu Energi Tak Lagi Kelola Lapangan Sukowati

Hal ini menanggapi surat Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)  Amien Sunaryadi pada 21 Februari 2018.

Isi surat menyebutkan Kementerian ESDM memperpanjang operator WK Tuban, yakni JOB PPEJ, untuk menjaga kelangsungan produksi blok tersebut selama enam bulan ke depan mulai 1 Maret 2018 atau sampai dengan diteken kontrak kerja sama (KKS) WK Tuban.

Padahal sebelumnya, Pertamina menanti keputusan pemerintah terkait kelanjutan kontrak baru pengelolaan WK Tuban. Kementerian ESDM memberikan toleransi sebulan kepada Pertamina untuk mengajukan term and conditions terkait pengelolaan WK Tuban. 

Blok Tuban

Sebagai informasi, saat ini WK Blok Tuban dikelola JOB PPEJ. Di Blok Tuban, PHE menguasai 75 persen hak partisipasi, yaitu PHE East Tuban 50 persen dan 25 persen melalui PHE Tuban. Sedangkan 25 persen sisanya dimiliki Petrochina International Jaba Ltd.

JOB PPEJ juga mengelola unitisasi Lapangan Sukowati yang 80 persen dimiliki Pertamina EP dan 20 persen dikuasai JOB PPEJ.

Dari total produksi JOB PPEJ yang mencapai 9.000-10.000 bph, sebesar 80 persen berasal dari Lapangan Sukowati.

Sementara WK Blok Tuban terbagi menjadi Blok Tuban Timur yang meliputi Wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, dan Lamongan. Sementara Blok Tuban Barat meliputi Wilayah Tuban dan Bojonegoro.

Pada awal penandatangan kontrak 29 Februari 1988, WK Blok Tuban memiliki luas 7.391 km2. Setelah tiga kali penyisihan wilayah, saat ini luas wilayah kerja tinggal sekitar 1.478 kilometer persegi.

Setelah mendapatkan mandat mengelola WK Blok Tuban, penemuan cadangan terbukti pertama pada April 1994. Penemuan cadangan pertama ini diberi nama Lapangan Mudi.

Penemuan selanjutnya terjadi pada 2001 yang dikenal dengan nama lapangan Sukowati. Pada 2004, PEP masuk ke Unitisasi Sukowati.

Produksi tertinggi JOB PPEJ terjadi pada 2012 yang bisa menyentuh 48.000 BPH. Namun produksi minyak dari WK Tuban dan khususnya lapangan Sukowati terus turun karena operator tidak melakukan kegiatan workover secara maksimal. (Azis Husaini)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penyebaran Reservoar Lapangan Sukowati berada di WK Pertamina EP" pada Jumat (23/2/2018)

Kompas TV Pembentukan holding dilakukan dengan pengalihan saham negara di PGN kepada Pertamina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com