Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Menteri Luhut Soal Kenaikan Harga Pertamax

Kompas.com - 26/02/2018, 19:53 WIB
Achmad Fauzi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Kenaikan harga BBM tersebut terjadi sejak akhir pekan lalu. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tidak mempersalahkan Pertamina atas kenaikan harga Pertamax tersebut. 

Menurut dia, kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut tidak akan mempengaruhi harga BBM bersubsidi seperti Premium. 

Apalagi, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak menyebutkan bahwa pengaturan harga BBM non subsidi tidak diatur oleh pemerintah, melainkan badan usaha seperti Pertamina.

Baca juga : Pertamina Naikkan Harga Pertamax

"Pokoknya, sepanjang kepentingan rakyat bawah itu tidak ada perubahan," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (26/2/2018). 

Mantan Kepala Staf Presiden ini menegaskan bahwa, BBM bersubsidi hanya diperuntukkan rakyat kecil. Sehingga, rakyat yang memiliki mobil mewah diminta untuk tidak mengisi BBM bersubsidi.

"Kalau mobil Camry yang ngisi masa di (BBM) subsidi," imbuh dia. 

Harga Pertamax

Seperti diketahui, berdasarkan laman resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (26/2/2018), untuk wilayah Jakarta, harga Pertamax naik dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter.

Kemudian harga Pertamax Turbo adalah Rp 10.100 per liter dari sebelumnya Rp 9.600. Sementara Pertamina Dex naik dari Rp 9.250 menjadi Rp 10.000. Dexlite dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.100 per liter. Adapun harga Pertalite tetap Rp 7.600 per liter.

Kenaikan yang juga terjadi di beberapa daerah lainnya itu berlaku mulai 24 Februari 2018.

Berdasarkan data Pertamina, terdapat tiga daerah dengan harga Pertamax tertinggi, yakni di Maluku Utara yakni RP 11.750 per liter, kemudian Papua Barat Rp 11.550, dan Papua sebesar Rp 11.050.

Kompas TV SPBU Vivo Resmi Kantongi Izin Penyaluran BBM


Sementara harga Pertamax di daerah lainnya berada di kisaran harga Rp 9.000 per liter. Adapun harga terendah mencapai Rp 8.900 di Pulau Jawa, Bali, beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com