JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pembuatan gerbong kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang dikerjakan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) menggunakan komponen lokal.
Artinya, dalam setiap dalam gerbong LRT menggunakan komponen yang diproduksi di dalam negeri.
"Semua pengadaan dari dalam negeri. Jadi enggak masalah penggunaan lokal konten dikerjakan oleh PT INKA," ucap Luhut saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Meski demikian, tambah Luhut, walaupun semua menggunakan komponen lokal, mesin kereta tersebut masih tetap dikontrol oleh perusahaan asing.
"Jadi cuma mesin yang masih disupervisi dari Bombardier atau Hyundai," tutur dia.
Baca juga : Ini Komentar Menteri Luhut Soal Kenaikan Harga Pertamax
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, nantinya terdapat 31 rangkaian kereta yang dibuat PT INKA untuk LRT Jabodebek. Dia menambahkan, pengiriman rangkaian kereta akan dilakukan secara bertahap.
"Jadi, bertahap, pertama empat rangkaian kereta dulu dan bulan Mei 2019 (pengiriman rangkaian keretanya)," ucap Budi Novi.
Seperti diketahui, PT INKA mendapatkan tugas untuk membuat rangkaian LRT Jabodebek. Tugas tersebut sesuai dengan perjanjian kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) dengan PT INKA, pada Januari 2018.
Adapun anggaran yang dikeluarkan untuk rangkaian kereta LRT Jabodebek sebesar Rp 4,05 triliun. Dalam pembuatan kereta ini, PT INKA menargetkan penyelesaian pengerjaan rangkaian kereta LRT Jabodebek selama 15 bulan.