Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Jadi dan Rokok Dorong Laju Inflasi Februari 2018

Kompas.com - 01/03/2018, 13:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan, Ferbruari 2018 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen secara bulanan. Sedangkan inflasi secara tahun kalender mencapai 0,79 persen.

"Inflasi Februari disebabkan oleh meningkatnya harga di seluruh kelompok pengeluaran, makanan jadi, hingga tembakau dan kebutuhan sandang," ungkap Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Suhariyanto menjelaskan, dilihat dari kelompok pengeluaran, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberi andil paling tinggi untuk laju inflasi, sebesar 0,07 persen.

Baca juga : Inflasi Februari 2018 Sentuh 0,17 Persen

Selain itu, dari kelompok pengeluaran, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil untuk inflasi sebesar 0,05 persen.

Kemudian, sandang dan bahan makanan yang masing-masing memberikan andil 0,02 persen dan 0,01 persen.

"Dengan cuaca yang kurang bersahabat, inflasi bahan makanan di 0,13 persen masih bagus karena di dalam kelompok makanan ada inflasi dan deflasi," ujar Suhariyanto.

Sedangkan dari kelompok bahan makanan, komoditas bawang putih, beras memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,04 persen.

Baca juga : Kenaikan Harga Pertamax Berdampak ke Inflasi

"Memang ada penurunan harga beras, tapi rata-rata kenaikan 1,1 persen sehingga ada andil 0,04 persen. Untuk ikan segar dan bawang merah andilnya 0,02 persen, beberapa sayuran dan buah-buahan andilnya 0,01 persen," kata Suhariyanto.

Sebaliknya, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga menyumbang deflasi mulai dari daging ayam ras, telur ayam ras yang memberikan andil deflasi sebesar 0,04 persen.

Serta cabai merah memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,02 persen, dan kelompok sayuran sebesar 0,01 persen.

Kompas TV Badan Pusat Statistik mencatat inflasi di bulan Januari sebesar 0,62 persen. Inflasi ini disumbang kelompok bahan makanan khususnya beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com