Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Jual Anak Usaha Bidang Penyewaan Pesawat Rp 16,2 Triliun

Kompas.com - 01/03/2018, 18:01 WIB
Achmad Fauzi,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Perusaha penerbangan asal Malaysia, AirAsia Berhad, melakukan aksi korporasi dengan menjual anak usahanya di bidang penyewaan pesawat terbang, Asia Aviation Capital Ltd ke BBAM Limited Partnership.

CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes mengatakan, penjualan anak usaha ini selaras dengan strategi perusahaan untuk mengurangi aset dan bisnis non inti.

"Mulanya tidak sedikit yang mempertanyakan keputusan kami untuk membeli pesawat-pesawat. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa upaya tersebut adalah strategi yang tepat karena kami memiliki aset investasi yang bernilai untukuntuk d kembali sebagai imbalan atas uang dan hubungan ekuitas dalam dua perusahaan besar, sekaligus mengurangi risiko residual," kata Tony dalam keterangannya, Kamis (1/3/2018).

Dalam penjualan anak usaha tersebut, AirAsia meraih dana sebesar 1,18 miliar dollar AS atau Rp 16,2 triliun (kurs 1 dollar AS = Rp 13.800).

Berdasarkan kesepakatan, FLY Leasing Limited (FLY), Incline B Aviation Limited Partnership (Incline), dan Nomura Babcock and Brown (NBB) akan mengakuisisi sebanyak 84 pesawat terbang dan 14 mesin di mana 79 pesawat dan 14 mesin di antaranya akan disewakan kembali pada AirAsia dan afiliasinya.

FLY dan Incline pun sepakat untuk mengakuisisi 48 pesawat yang akan dikirim ke AirAsia Berhad dan tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi 50 pesawat lainnya.

Selain itu, AirAsia Berhad juga akan menerima nilai investasi sebesar 50 juta dollar AS atau Rp 690 miliar di FLY American Depositary Shares (ADS), sehingga AirAsia Berhad diperkirakan memiliki sekitar 10,2 persen saham FLY.

AirAsia Berhad juga akan berkomitmen untuk berinvestasi di Incline Parallel Funds senilai 50 juta dollar AS, bersama-sama dengan Incline Aviation Master Fund dalam bidang investasi penerbangan global.

Melalui langkah ini, AirAsia Berhad diperkirakan akan memperoleh keuntungan penjualan sekitar 967,1 juta ringgit atau Rp 3,38 triliun.

"Grup AirAsia dengan senang hati memulai kemitraan jangka panjang baru ini dengan Stevebeserta timnya di BBAM dan FLY. Steve memiliki visi dan keberanian untuk mengambil alih BBAM dan membangun bisnis sewa guna usaha bersama paraprofesional di bidangnya. Dalam banyak hal, kami memiliki DNA yang serupa dan hal tersebut membuat kemitraan ini semakin istimewa. Kami berharap kerja sama ini dapat berlangsung ke depannya dalam jangka panjang," imbuh dia.

Dalam penjualan anak usaha ini, Credit Suisse, BNP Paribas, dan RHB bertindak sebagai penasihat keuangan bersama, serta Milbank dan ZICO bertindak sebagai penasihat untuk AirAsia Berhad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com