KOMPAS.com - Jaringan peritel raksasa AS Walmart menyatakan tidak akan menjual senjata api ke pembeli di bawah usia 21 tahun menyusul maraknya penembakan di sekolah di AS. Sebelumnya sebanyak 17 orang meninggal dunia dalam penembakan di semua sekolah menengah atas di Parkland, Florida.
Selain Walmart, peritel lain yakni Dick's Sporting Goods Inc juga sudah menaikkan batas usia pembeli senjata di gerainya, menjadi di atas 21 tahun.
Walmart dan Dick's bereaksi atas kasus penembakan di Parkland tersebut. "Kami menganggap serius kejadian tersebut sebagai tanggungjawab kami, sebagai penjual senjata api," ujar Walmart dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari MarketWatch.
Baca juga : Penembakan Massal Florida, Permintaan Pelindung Anti-peluru Meningkat
Walmaft menjual aneka senjata seperti senapan laras panjang (rifle), senapan gentel (shotgun) dan ribuan amunisi.
Pada 2015 sebelum kejadian penembakan di Parkland, Walmart menghentikan penjualan sejumlah senjata jenis assault-style rifle.
Pasca-penembakan, Walmart menghentikan penjualan assault-style rifle merek Field & Stream chain di 35 lokasi tokonya.
Baca juga : Cegah Penembakan Massal, Sekolah Ini Larang Tas Punggung
Dibawah UU saat ini, penjual senjata berlisensi bisa menjual senjata tangan ke seseorang dengan umur 21 tahun dan menjual rifle ke pembeli berusia 18 tahun.
Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Florida Rick Scott disebut mendukung kenaikan umur pembeli senjata api, namun hal itu ditolak oleh Asosiasi Rifle Nasional.