Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Jadi Pilot Bagi Anak Muda Zaman Now

Kompas.com - 04/03/2018, 13:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Industri penerbangan masa kini membutuhkan calon-calon pilot dengan kompetensi yang lebih tinggi ketimbang beberapa tahun lalu. Selain permintaan sumber daya pilot, maskapai komersial juga menuntut peningkatan standar kualifikasi.

Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Captain Novyanto Widadi berbagi kiat dan kisi-kisi bagi anak muda yang ingin menempuh pendidikan sebagai calon pilot.

Hal pertama yang perlu dan wajib untuk disiapkan adalah kemampuan berbahasa Inggris.

"Airline sekarang menerapkan standar yang tinggi, pertama bahasa Inggris, TOEIC itu (skor minimal) 700. Sedangkan di sekolah-sekolah penerbang, (standar skor TOEIC) masih 500," kata Novyanto saat berbincang dengan Kompas.com pada akhir Februari 2018 lalu.

Baca juga : Calon Pilot Lion Air Dapat Fasilitas Kredit dari BRI

Novyanto menjelaskan, sering terjadi lulusan sekolah penerbangan terganjal belum bisa bekerja sebagai pilot karena skor TOEIC tak sesuai dengan yang dibutuhkan maskapai. Maskapai pun tidak mau mengeluarkan biaya persiapan pilot yang akan bekerja di tempat mereka.

Menurut Novyanto, hal itu merupakan peralihan di dunia industri penerbangan, dari tradisional menjadi non-tradisional.

Dulu, pilot yang lulus pendidikan bisa langsung bekerja di maskapai, lalu segala pelatihan dan tahap persiapan pun ditanggung pihak maskapai.

Baca juga : Calon Pilot yang Gagal Landing Baru Pertama Kali Terbang Solo

Sedangkan sekarang, karena industri penerbangan semakin kompetitif dan maskapai menerapkan konsep low cost maka  Konsep low cost juga berlaku saat proses rekruitmen. Maskapai tidak lagi menanggung biaya pelatihan maupun persiapan calon pilot.

Kemudian, yang perlu dipersiapkan berikutnya adalah kompetensi calon pilot. Novyanto mengungkapkan, dahulu pilot sudah bisa bekerja hanya dengan mengantongi Commercial Pilot License Instrument Rating (CPLIR).

"Sekarang, airline menghendaki lulusan sekolah penerbangan tidak hanya CPLIR, tetapi harus punya ATPL (Airline Transport Pilot License), multi engine, dan simulator jet engine," ujar Novyanto.

Dengan begitu, para calon pilot disarankan memerhatikan kompetensi apa saja yang diminta oleh maskapai sehingga dapat disesuaikan saat mengambil pendidikan. Kiat terakhir, yang tak kalah penting adalah menjaga kondisi mata serta fisik.

Baca juga : Risma Beri Beasiswa untuk Calon Pilot dan Pramugari

"Kalau lihat anak muda zaman sekarang kan banyak umur 20-an sudah pakai kacamata, karena gadget dan segala macamnya. Itu yang harus dijaga," ujar Novyanto.

Sebagai gambaran, pendidikan calon pilot di STPI dilakukan selama empat tahun untuk program Diploma 4 (setara Strata 1 atau Sarjana). Kisaran biaya pendidikan per semester Rp 25 juta, sudah termasuk dengan biaya pendidikan dan tinggal di asrama.

STPI setiap tahunnya meluluskan sekitar 100 pilot baru. Untuk tahun ini, masa pendaftaran rencananya akan dibuka dari bulan April sampai Juni 2018 mendatang.

Baca juga : 91 Calon Pilot Indonesia Tertipu di Filipina

Kompas TV Sebanyak 37 penerbang pesawat tempur dan 3 teknisi Lapangan Udara Militer Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur mengikuti latihan dasar bertahan di perairan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com