Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Registrasi Kartu SIM, Operator Mendapati Ada Data NIK Dobel

Kompas.com - 05/03/2018, 11:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Setelah berakhirnya masa registrasi ulang kartu SIM operator dengan mendaftarkan nomor Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada 28 Februari lalu, masyarakat mulai mengecek status registrasi ulangnya.

Dari hasil pengecekan ulang secara mandiri oleh masyarakat, ditemukan sejumlah kejanggalan seperti ada data NIK pelanggan yang digunakan oleh lebih dari 50 nomor kartu.

Kejadian itu terjadi pada pelanggan operator Indosat, yang kemudian mengunggah kejadian tersebut melalui Twitter, setelah dia melakukan pengecekan registrasi melalui website Indosat.

Baca juga : Ketika Warga Menyerbu Gerai Operator yang Ingin Registrasi Ulang

Direktur Utama Indosat Joy Wahyudi yang dihubungi terkait hal itu mengatakan pihaknya mengetahui adanya kasus tersebut dan langsung melakukan pembersihan nomor-nomor yang bukan milik pelanggan tersebut.

"Barusan saya cek, nomor-nomor yang lain sudah kami keluarkan dan yang bersangkutan membuat pernyataan nomor mana yang memang miliknya," ungkap Joy saat dikonfirmasi oleh KONTAN, Minggu (4/3/2018) melalui pesan teks.

Joy tidak mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi. Menurutnya, ada banyak kemungkinan yang membuat data si pelanggan digunakan oleh pihak lain.

"Kami tidak tahu dimana saja yang bersangkutan membagikan data-datanya ke pihak ketiga," tambah Joy. 

Menurut dia, sebagai operator telekomunikasi pihaknya bakal melakukan pembersihan nomor-nomor pelanggan yang menggunakan identitas yang bukan milikinya, sejauh pelanggan tersebut memberikan laporan dan bukti-bukti otentik.

Baca juga : Bagaimana jika NIK dan KK Digunakan Orang Lain untuk Registrasi Kartu Prabayar?

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Hutchison Tri Indonesia (H3I) Danny Buldansyah mengungkapkan ada beberapa retailer yang memberikan laporan penggunaan NIK orang lain.

"Kami tidak pernah mendukung dan mengusulkan praktek tersebut, tetapi memang ada satu-dua retailer kami yang melakukan hal tersebut dan itu sangat di luar kontrol kami," kata Danny.

Ahmad M. Ramli, Dirjen Pos dan Penyelenggaraan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bilang, pihaknya tengah membawa persoalan tersebut ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

"Saya share infonya ke BRTI untuk tindak lanjut. BRTI akan koordinasikan dengan Dukcapil dan operator," ungkap Ramli. 

Ramli bilang pihaknya sedang melakukan penelitian terkait pelanggaran itu.

Pelanggaran

Komisioner BRTI Bidang Kebijakan Publik Taufik Hasan mengaku, masih ada pelanggan yang melakukan registrasi tanpa menggunakan identitas aslinya. Dia meminta pelanggan yang sudah melakukan registrasi untuk melakukan pengecekan nomor masing-masing. 

Ketika pelanggan merasa NIK-nya disalahgunakan, mereka harus segera datang ke gerai operator agar nomor tersebut segera dihapus dengan membawa bukti otentik.

"Penghapusan nomor akan dilakukan setelah pelanggan datang ke gerai operator dengan dokumen otentik," ujar Taufik.

Lebih lanjut Taufik bilang, pihaknya akan menggandeng kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakukan data cleansing seperti yang biasa dilakukan oleh instansi lain. (Klaudia Molasiarani) 

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Operator temui sejumlah pelanggaran registrasi ulang kartu" pada Minggu (4/3/2018)

 

Kompas TV Kementerian Komunikasi dan Informatika merekam jumlah kartu pra-bayar yang sudah melakukan registrasi ulang mencapai 305 juta kartu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com