Didorong Investasi, UBS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,6 Persen di Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia diprediksi bakal tetap positif sepanjang tahun 2018 ini.

UBS memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,6 persen pada tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2017 yang mencapai 5,07 persen.

Senior ASEAN Economist UBS Investment Bank Edward Teather menyatakan, angka tersebut di atas konsensus luas, yakni diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen tahun ini.

Pihaknya juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat pula pada tahun 2019, yakni mencapai 5,7 persen.

"Kami memliki pandangan bahwa Indonesia tetap positif di tahun 2018," kata Teather dalam media briefing UBS Indonesia Conference 2018 di Jakarta, Senin (5/8/2018).

Teather mengungkapkan, pihaknya memperkirakan investasi bakal mengalami pemulihan secara signifikan pada tahun ini. Hal tersebut didorong oleh membaiknya siklus kredit, yang sebelumnya sempat melambat sejak tahun 2015 silam namun perlahan pulih sejak beberapa bulan terakhir.

Menurut dia, sektor swasta diperkirakan bakal mulai berekspansi dan memanfaatkan kredit pada tahun ini. Sebelumnya, banyak perusahaan cenderung menahan diri untuk berekspansi.

Selain itu, harga komoditas pun cenderung membaik. Hal ini akan menguntungkan Indonesia, sebab ekspor lebih banyak didorong oleh sejumlah komoditas andalan

Kedua kondisi tersebut pun diharapkan dapat memicu pertumbuhan konsumsi lebih baik. Sebab, konsumsi adalah komponen terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di samping investasi.

"Investasi dalam tren perbaikan, di mana nantinya konsumsi juga akan mengikuti," jelas Teather.