Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Terlalu Tinggi, 500 Dokter di Kanada Protes

Kompas.com - 07/03/2018, 16:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

QUEBEC, KOMPAS.com - Di Kanada, lebih dari 500 orang dokter dan 150 orang mahasiswa kedokteran meneken surat yang berisi protes terkait gaji mereka. Bukan masalah gaji yang kecil, melainkan gaji yang mereka terima dirasa terlalu tinggi.

"Kami, dokter-dokter di Quebec yang meyakini sistem publik yang kuat, memprotes peningkatan gaji yang baru-baru ini dinegosiasikan oleh federasi medis," kata mereka dalam surat terbuka seperti dikutip dari CNBC, Rabu (7/3/2018).

Para dokter tersebut menyatakan, mereka tidak terima dengan kenyataan mereka menikmati kenaikan gaji, sementara para pasien dan perawat menderita. Menurut mereka, para perawat, petugas administrasi, dan staf lainnya mengalami situasi kerja yang sangat sulit.

Sementara itu, para pasien menghadapi minimnya akses untuk layanan kesehatan karena pemangkasan secara drastis dan sentralisasi kepemimpinan di Kementerian Kesehatan. Sehingga, kenaikan gaji dirasa bukan hal yang pantas. 

"Satu-satunya hal yang tampaknya imun adalah pemangkasan remunerasi kami," kata para dokter.

Kanada, seperti dikutip dari laman resmi pemerintah, memiliki sistem kesehatan umum yang menyediakan jangkauan layanan kesehatan universal berdasarkan kebutuhan, bukan kemampuan untuk membayar.

Adapun 213 dokter umum, 184 dokter spesialis, 149 dokter residen medis, dan 162 mahasiswa kedokteran ingin uang yang dialokasikan untuk kenaikan gaji sebaliknya dikembalikan ke sistem.

"Kami meyakini bahwa ada cara untuk meredistribuai sumber daya sistem kesehatan Quebec untuk mempromosikan kesehatan bagi masyarakat dan memenuhi kebutuhan pasien tanpa memeras tenaga para pekerja," ujar para dokter.

Disebutkan bahwa para perawat di Kanada bekerja dalam waktu yang sangat panjang dan melelahkan. Mereka kerap diwajibkan lembur dan tidak ada rotasi jadwal kerja, sehingga berdampak pada kualitas pelayanan terhadap pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com