Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Syariah Mandiri Kucurkan Pembiayaan Rp 60,69 Triliun

Kompas.com - 08/03/2018, 18:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 60,69 triliun pada tahun 2017. Angka tersebut tumbuh 9,2 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 55,58 triliun. 

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, penyaluran kredit di segmen ritel mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kredit di segmen grosir (wholesale). Segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan di bidang Konsumer, Pawning, dan UMKM tumbuh sebesar 11,48 persen menjadi Rp 34,31 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp30,78 triliun.

Adapun pembiayaan di segmen korporasi tumbuh 5,50 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 24,77 triliun menjadi Rp 26,13 triliun di akhir 2017. Untuk korporasi, Bank Syariah Mandiri membidik sektor terutama terkait infrastruktur, BUMN, pendidikan, perkebunan, kesehatan, dan supply chain.

"Untuk pembiayaan segmen UMKM, Mandiri Syariah memiliki portofolio sebesar 21,77 persen," kata Toni dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Baca juga: Bursa Syariah Bisa Gaet Investor dari Timur Tengah

Toni menuturkan, pihaknya pun menggandeng sejumlah e-commerce untuk menyalurkan pembiayaan. E-commerce tersebut antara lain Tokopedia dan Bukalapak, dan ditargetkan terus bertambah.

"Kami memang harus bersiap menghadapi perubahan masyarakat dan budaya termasuk di bidang keuangan," tutur Toni.

Penumbuhan pembiayaan tersebut diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF Nett turun dari 3,13 persen menjadi 2,71 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com