Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA: Pelemahan Rupiah, Kami Selalu Ambil Posisi "Square"

Kompas.com - 08/03/2018, 21:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar AS. Bahkan, pada pekan lalu, nilai tukar rupiah sempat menyentuh level Rp 13.800 per dollar AS.

Terkait pelemahan mata uang Garuda tersebut, pihak PT Bank Central Asia Tbk mengaku tidak terlalu terdampak. Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, perseroan mengambil posisi yang relatif netral dalam pengelolaan dollar AS.

"Kalau bank konservatif, kami selalu ambil posisi square, tidak long atau short dollar AS dalam DPK (dana pihak ketiga), harusnya tidak ada gejolak. Kecuali jika bank ambil posisi dollar AS terlalu besar atau sebaliknya," ujar Jahja dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Jahja menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS memberikan pengaruh terhadap nasabah bank yang fokus pada ekspor maupun impor. Meskipun demikian, fasilitas lindung nilai atau hedging harus dipilih untuk menghindari risiko pergerakan kurs.

Baca juga: Rupiah Sentuh Rp 13.800 per Dollar AS

Jahja menuturkan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun selalu memberikan imbauan untuk melakukan lindung nilai (hedging). Sehingga, apabila nilai tukar rupiah mengalami pergerakan secara signifikan, maka nasabah bisa memperoleh ketenangan.

"Itu (pelemahan rupiah) memengaruhi nasabah. Eksportir mungkin akan lebih banyak terima rupiah harga lebih murah, importir cost naik akan pengaruh ke masing-masing. Kalau tidak di-hedge akan ada risiko kalau rupiah melemah. BI dan OJK selalu anjurkan korporasi selalu hedge," terang Jahja.

Jahja pun mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Hal ini khususnya terkait ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang diprediksi terjadi sebanyak 4 kali pada tahun ini.

Ekspektasi tersebut memberikan pengaruh terhadap nilai tukar dollar AS yang melemah. Tidak hanya itu, seluruh mata uang dunia pun terpengaruh, dalam hal ini rupiah mengalami pelemahan.

Hari ini, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.816 per dollar AS. Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 13.760 per dollar AS, dengan rata-rata pergerakan Rp 13.759 hingga Rp 13.816 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com