Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan IHSG Karena Faktor Global

Kompas.com - 11/03/2018, 15:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (9/3/2018) melemah cukup signifikan. Dalam sepekan ini, IHSG mengalami perubahan sebesar 2,69 persen menjadi 6.433,32 poin dari 6.582,31 poin pada akhir pekan sebelumnya.

Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Andri Ngaserin mengungkapkan, pasar saham Indonesia telah mengalami pembalikan dana asing sejak akhir tahun 2017 lalu.

Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir ini dana asing yang keluar semakin besar, menimbulkan koreksi yang cukup signifikan pada IHSG.

Andri menyatakan, melemahnya IHSG tidak sendirian, tapi hal yang sama juga dialami negara Asia lainnya termasuk India, Singapura, Malaysia dan Filipina.

Baca juga : BEI Catat Selama Sepekan ini IHSG Alami Perubahan 2,69 Persen

''Pelemahan indeks yang terjadi di hampir di seluruh Asia dalam beberapa hari terakhir ini, lebih disebabkan oleh faktor global khususnya AS yang semakin kuat menyuarakan proteksionisme pasar terhadap negaranya yang berujung pada pengunduran diri penasehat ekonomi Presiden Donald Trump," kata Andri dalam keterangan resminya, Minggu (11/3/2018).

Tekanan terhadap pasar Asia termasuk Indonesia diperkirakan masih akan berlanjut dalam jangka waktu dekat.

Gary Cohn, penasehat ekonomi andalan Donald Trump mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tarif impor baja dan aluminium yang akan diberlakukan AS. Hal ini semakin mengobarkan perang dagang yang akan ditempuh Amerika.

Ditambah lagi, inflasi AS merangkak naik diluar ekspektasi banyak orang, sehingga hal ini akan mendorong kenaikan suku bunga acuan dengan kemungkinan naik lebih dari 3 kali.

Kenaikan suku bunga AS tentu akan membuat yield (imbal hasil) surat berharga AS ini yang mendorong terjadinya pembalikan dana dari pasar saham dan obligasi Indonesia, meski secara fundamental perekonomian Indonesia masih memperlihatkan perbaikan.

''Pertumbuhan ekonomi yang sudah memperlihatkan tanda-tanda perbaikan sejak kuartal empat tahun lalu, masih terus berlanjut hingga saat ini, stabilitas makroekonomi Indonesia masih cukup kuat,'' jelas Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com