Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, BNI Gandeng Go-Jek

Kompas.com - 13/03/2018, 12:42 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan akses pembiayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan PT Dompet Anak Bangsa atau Go-Pay milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Go-Jek.

Adapun kerja sama tersebut, Go-Jek menyediakan dukungan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) berupa data transaksi mitra yang tergabung dalam layanan kuliner Go-Food.

SEVP Teknologi Informasi BNI, Dadang Setiabudi mengatakan, dalam kerja sama ini pihaknya akan menyediakan pembiayaan UMKM yang tergabung atau menjadi mitra Go-Food melalui skema KUR dengan suku bunga 7 persen per tahun.

"Akan kami laksanakan dengan konsep digital. Kami bersama dengan Go-Jek telah mengembangkan proses aplikasi (pengajuan kredit) yang mudah," ujar Dadang saat acara konfrensi pers kerja sama BNI dan Go-Pay di Pasaraya Blok M, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Baca juga: Dampingi UMKM, BNI Dirikan 44 Rumah Kreatif BUMN di Seluruh Indonesia

Dadang mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan keinginan pemeirntah yang menyalurkan KUR kepada sektor produktif. "Dengan menggandeng Gojek maka penetrasi KUR ke sektor produksi akan semakin terarah dan tepat sasaran," jelasnya.

Chief Commercial Expansion Go-Jek Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, hingga hari ini telah ada 125.000 mitra yang tergabung dalam layanan pesan antar kuliner Go-Food dan sebesar 80 persen merupakan pelaku UMKM.

Chief Executive Officer Go-Pay, Aldi Haryopratomo mengatakan, pihaknya melihat terdapat tantangan dalam penyaluran KUR, baik dari sisi perbankan maupun dari pengusaha UMKM.

"Perbankan memiliki tantangan dalam penentuan target sasar UMKM yang Iebih tepat, sementara di sisi UMKM ada tantangan terkait kemudahan akses kepada kredit murah," ujar Aldi.

Baca juga: Berapa Kucuran Dana yang Diterima Go-Jek?

Menurut Aldi, jika dilihat lebih dalam, akar pemasalahannya adalahnya sejarah transaksi UMKM yang belum tercatat dengan baik.

"Di sini, Go-Pay berusaha menawarkan solusi. Dengan memanfaatkan data transaksi Go-Pay, perbankan bisa lebih mudah menilai kelayakan UMKM untuk menerima kredit. Sedangkan di sisi UMKM, mereka lebih mudah dalam mengakses kredit," jelasnya.

Adapun pada tahap pertama program ini menyasar merchant Go-Food di empat kota yaitu Semarang, Solo, Yogyakarta dan Malang.

Para merchant tersebut akan mendapatkan penawaran untuk mengakses KUR mikro dari BNI, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta.

”Kami berharap tahap pertama program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu para merchant Go-Food untuk mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkap Aldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com